Baca berita dengan sedikit iklan, klik disini
TEMPO.CO, Jakarta - Huawei memperkenalkan Ascend 920 sebagai chip kecerdasan buatan atau AI setelah seri 910. Perkenalan produk baru ini dilakukan di sebuah konferensi mitra. Produksi massal diperkirakan dimulai pada pertengahan tahun ini.
Baca berita dengan sedikit iklan, klik disini
“Pengungkapan Ascend 920 oleh Huawei mengejutkan beberapa orang dalam industri, terutama karena hal itu dilakukan segera setelah Gedung Putih mengumumkan larangan H20 Nvidia dan MI308 AMD,” dikutip dari Toms Hardware pada Senin, 21 April 2025.
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
Baca berita dengan sedikit iklan, klik disini
Menurut laporan tersebut, chip AI baru milik tersebut muncul setelah satu hari perpanjangan larangan ekspor chip AI dari Amerika Serikat ke Cina. Padahal, chip H20 milik Nvidia masih menjadi pilihan populer bagi perushaan-perusahaan di Cina.
Chip AI Ascend 910C dinilai sudah menghasilkan sekitar 60 persen dari kinerja Nvidia H100. Di sisi lain, Ascend 920 generasi berikutnya, yang diperkirakan akan menggunakan node proses 6 nanometer, diperkirakan akan melampaui 900 TFLOP per kartu dan membanggakan bandwidth memori 4 TB/s menggunakan modul HBM3.
“Lebih jauh, varian 920C-nya, yang dibuat untuk model Transformer dan Mixture of Experts, juga dilaporkan akan meningkatkan efisiensi sekitar 30 persen hingga 40 persen dibandingkan pendahulunya,” tulis Toms Hardware.
Selain Ascend 920, Huawei juga memperkenalkan AI CloudMatrix 384 pada konferensi mitra yang sama dengan perkenalan chip terbaru itu. Solusi ini disebut memberi kinerja lebih baik daripada Nvidia GB200, tetapi biaya konsumsi daya lebih tinggi.
Sebelum Huawei memperkenalkan Ascend 920, Pemerintah Amerika Serikat pada 9 April 2025 menyatakan chip H20 perlu lisensi untuk ekspor ke Cina, termasuk Hongkong dan Makau. “Pemerintah Amerika Serikat mengindikasikan bahwa persyaratan lisensi tersebut mengatasi risiko bahwa produk yang tercakup dapat digunakan atau dialihkan ke superkomputer di Cina,” dikutip ujar Komisi Sekuritas dan Bursa Amerika Serikat.
Pilihan Editor: Asus Minta Maaf, Laptop Vivobook 15 dan 16 Salah Label Grafis