Baca berita dengan sedikit iklan, klik disini
TEMPO.CO, Jakarta - Kaspersky memperkenalkan lini produk andalan barunya, Kaspersky Next, yang menggabungkan perlindungan titik akhir yang kuat dengan transparansi dan kecepatan EDR (Deteksi dan Respons Titik Akhir) serta visibilitas dan kekuatan XDR (Deteksi dan Respons yang Diperluas) yang canggih.
Baca berita dengan sedikit iklan, klik disini
Pelanggan kini dapat memilih satu dari tiga tingkatan produk yang disesuaikan dengan kebutuhan bisnis mereka, kompleksitas infrastruktur TI, dan ketersediaan sumber daya.
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
Baca berita dengan sedikit iklan, klik disini
Yeo Siang Tiong, General Manager Asia Tenggara di Kaspersky, mengatakan perusahaan memperkenalkan solusi XDR mutakhir dan transformasi penawaran produk korporat yang menandai momen penting dalam perjalanan aktif Kaspersky sebagai vendor keamanan siber perusahaan. “Dengan diperkenalkannya Kaspersky Next, kami menyederhanakan kompleksitas EDR dan XDR untuk bisnis dan organisasi di Indonesia dari semua ukuran,” ujarnya awal pekan ini.
Menurut Yeo, misi perusahaan adalah memberikan perlindungan terbaik yang didorong oleh keahlian tak tertandingi kepada setiap pelanggan—baik mereka pemula dalam keamanan siber atau yang memiliki tim SOC sendiri. “Tujuan utama kami adalah memberdayakan perusahaan untuk membangun sistem keamanan informasi yang dapat diandalkan dan efisien serta memenuhi kebutuhan unik keamanan siber mereka,” ujarnya.
Statistik Kaspersky mencatat 97.465 phishing finansial, 16,4 juta insiden lokal, 11,7 juta serangan RDP, dan 97,226 deteksi ransomware di Indonesia pada periode Januari hingga Desember tahun lalu.
Dony Koesmandarin, Enterprise Group Manager untuk Indonesia di Kaspersky, mengatakan di tengah lanskap perkembangan teknologi yang pesat saat ini, Indonesia telah tumbuh menjadi salah satu negara yang mengalami transformasi pesat, misalnya perkembangan paling tren seperti AI telah muncul dan banyak bisnis di sini mulai menerapkannya. Hal ini membuka peluang baru bagi pelaku industri dan juga penjahat dunia maya.
Mengingat kemungkinan ini, ujarnya, perusahaan harus memprioritaskan peningkatan keamanan siber mereka untuk melindungi aset mereka dari ancaman tingkat lanjut, memastikan kepatuhan terhadap peraturan, dan membangun kepercayaan yang diperlukan untuk pertumbuhan berkelanjutan dan keunggulan kompetitif.
“Penting untuk memastikan bahwa perlindungan diterapkan secara efektif, sehingga perusahaan dapat tetap bersaing dengan pertahanan terbaik mereka di era super digital ini,” kata Dony Koesmandarin, Enterprise Group Manager untuk Indonesia di Kaspersky.
Pilihan Editor: Alasan Walhi Mendesak Penetapan 24 Mei Sebagai Hari Citarum