Scroll ke bawah untuk membaca berita

Logo
Digital

Kebijakan Privasi Baru, Twitter Larang Unggah Foto Orang tanpa Izin

Bagaimana dengan foto kerumunan penonton sepak bola, misalnya? Dengar penjelasan Twitter.

3 Desember 2021 | 08.24 WIB

Logo Twitter.[REUTERS]
Perbesar
Logo Twitter.[REUTERS]

Baca berita dengan sedikit iklan, klik disini

Logo

TEMPO.CO, Jakarta - Kebijakan keamanan di Twitter telah melarang penggunanya membagikan informasi pribadi tanpa izin, seperti alamat atau lokasi, dokumen identitas, informasi kontak, keuangan, atau data medis. Terbaru, media sosial itu melarang pengguna berbagi gambar atau video individu pribadi tanpa persetujuan pemilik.

Baca berita dengan sedikit iklan, klik disini

Logo

“Ketika kami diberitahu oleh individu yang digambarkan, atau perwakilan resmi, bahwa mereka tidak setuju untuk gambar atau video pribadi mereka dibagikan, kami akan menghapusnya,” tulis Twitter dalam pengumuman pembaruannya, Kamis, 2 Desember 2021.

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

Menurut Twitter, kebijakan itu tidak berlaku untuk media yang menampilkan tokoh masyarakat atau individu ketika informasi yang dibagikan menyertakan foto dan video untuk kepentingan publik. Namun, dalam kasus tokoh masyarakat, aplikasi dapat menghapus konten yang dimaksudkan untuk pelecehan sesuai dengan kebijakan yang ada terhadap perilaku kasar. Larangan juga berlaku untuk berbagi gambar telanjang tanpa persetujuan.

“Ketika memutuskan apakah akan menghapus konten tentang tokoh masyarakat, itu akan menilai apakah informasi ini sudah tersedia di media publik lainnya, seperti TV dan surat kabar,” bunyi pengumuman Twitter. 

Banyak pengguna Twitter menyuarakan pendapat mereka tentang kebijakan baru ini. Mereka bertanya-tanya apakah ini berarti membuat pengguna, misalnya, tidak dapat mempos foto kerumunan di pertandingan sepak bola tanpa mendapatkan persetujuan dari setiap individu.

Mendengar keluhan itu, akun Twitter Safety menerangkan, pembaruan kebijakan ini membantu mengekang penyalahgunaan media untuk melecehkan, mengintimidasi, dan mengungkap identitas individu pribadi. “Yang secara tidak proporsional berdampak pada perempuan, aktivis, pembangkang, dan anggota komunitas minoritas,” cuit Twitter.

Ilustrasi Twitter Foto Shutterstock

Aplikasi kemudian menjelaskan bahwa gambar dan video yang menunjukkan orang-orang yang berpartisipasi dalam acara besar tidak akan melanggar kebijakan tersebut. Ketika media dilaporkan oleh seseorang dalam gambar, atau perwakilan resmi dari orang tersebut, Twitter akan mempertimbangkan apakah unggahan itu ‘menambah informasi publik’ sebelum membuat keputusan menghapus.

Menurut aplikasi berlogo burung biru itu, konteks pentingnya, kebijakan informasi pribadi yang ada mencakup banyak pengecualian. “Tujuannya untuk memungkinkan pelaporan yang kuat tentang acara dan percakapan yang layak diberitakan dan merupakan kepentingan publik,” kata Twitter.

TECH CRUNCH | NPR


Selalu update info terkini. Simak breaking news dan berita pilihan dari Tempo.co di kanal Telegram “Tempo.co Update”. Klik https://t.me/tempodotcoupdate untuk bergabung. Anda perlu meng-install aplikasi Telegram terlebih dahulu.

Zacharias Wuragil

Zacharias Wuragil

close

Baca berita dengan sedikit iklan, klik disini

Logo
Logo Tempo
Unduh aplikasi Tempo
download tempo from appstoredownload tempo from playstore
Ikuti Media Sosial Kami
© 2024 Tempo - Hak Cipta Dilindungi Hukum
Beranda Harian Mingguan Tempo Plus