Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
TEMPO.CO, Jakarta - Eastman Kodak telah untuk sementara waktu membekukan seluruh produksi film fotografi-nya. Kabar ini datang sebagai bagian dari penutupan pabrik pada November untuk memungkinkan perusahaan itu memperbarui dan membuat modern pabriknya yang ada di Rochester, New York, AS.
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
Keputusan pembekuan seluruh produksi film fotografi oleh perusahaan teknologi yang berfokus pada percetakan serta material dan bahan kimia maju tersebut diumumkan CEO Jim Continenza dalam paparan pendapatan kuartal 3 2024 pada 13 November lalu. Perbaikan yang akan dilakukan disebutkan akan membantu Kodak memenuhi meningkatnya permintaan film fotografi.
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
"Penjualan film fotografi kami telah meningkat pada film (motion pictures) dan dalam foto film (still film atau still photography), dan film-film lain," kata Continenza kepada Kosmo Foto dan disiarkan ulang The Verge. Ditambahkan Continenza, untuk bisa lebih melayani ke depannya, "Jadi kami memutuskan shutdown pada November ini, total shutdown."
Menurutnya, proses itu tidak akan berdampak kepada ketersediaan roll film Kodak seiring perusahaan itu telah meningkatkan produksi dalam bulan-bulan sebelumnya. Namun Jim mengakui langkah ini berarti pula menambah ongkos investasi.
Sebelumnya, pada 2020, Kodak mengungkap kalau produksi roll film untuk still photography telah meningkat lebih dari dua kali lipat antara 2015 dan 2019. Sebelum periode itu, Kodak mencatatkan kemerosotan tingkat permintaan dampak perkembangan fotografi digital. Kodak sempat terancam bangkrut sebelum kemudian bisa lolos setelah menjual sejumlah paten dan unit bisnis.
Pada 2023, Jim menyatakan komitmen Kodak untuk tetap membuat film fotografi sepanjang ada permintaan dari para pembuat film dan fotografer di dunia. Seperti diketahui, sutradara film Hollywood, Christopher Nolan, membuat karyanya yang berjudul Oppenheimer pada tahun lalu menggunakan film berwarna dan hitam-putih format besar buatan Kodak.
Tapi, bukan hanya Nolan yang masih terus menggunakan film fotografi. Gen Z yang tumbuh bersama teknologi kamera digital pun tertarik dengan estetika unik dari fotografi analog, seperti halnya dengan prosesnya yang membutuhkan para fotografer untuk lebih fokus dan bebas dari pilihan-pilihan framing dan setelan kamera.