Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

Digital

Meutya Hafid Sebut Pembangunan Pusat AI di Papua Alami Keterlambatan: Tapi Masih On the Track

Menkomdigi Meutya Hafid mengungkapkan pembangunan Pusat AI di Papua alami keterlambatan yang seharusnya dimulai awal 2025. Berikut soal AI Center.

22 Februari 2025 | 11.10 WIB

Menteri Komunikasi dan Digital Meutya Hafid memberikan keterangan pers usai melakukan pertemuan tertutup dengan Presiden Prabowo Subianto, di Komplek Istana Kepresidenan, Jakarta, 13 Januari 2025. TEMPO/Imam Sukamto
Perbesar
Menteri Komunikasi dan Digital Meutya Hafid memberikan keterangan pers usai melakukan pertemuan tertutup dengan Presiden Prabowo Subianto, di Komplek Istana Kepresidenan, Jakarta, 13 Januari 2025. TEMPO/Imam Sukamto

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

slot-iklan-300x100

TEMPO.CO, Jakarta - Menteri Komunikasi dan Digital (Menkomdigi) Meutya Hafid baru-baru ini mengungkapkan bahwa proses pembangunan pusat kecerdasan artifisial atau artificial intelligence/AI di Papua mengalami keterlambatan. Meski begitu, ia menegaskan bahwa bisa rencana tersebut bisa terwujud melalui kolaborasi dengan perusahaan teknologi global yaitu Nvidia. Bagaimana kah detailnya? 

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

slot-iklan-300x100

Dilansir dari Antara, hal ini menjadi tindak lanjut setelah Menkomdigi pada akhir 2024 sempat bertemu langsung dengan CEO Nvidia Jansen Huang yang memiliki rencana untuk membangun pusat AI di bagian timur Indonesia.

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

slot-iklan-300x600

"Jadi untuk di Papua, kita juga bekerja sama kemungkinan besar nanti Nvidia juga ikut masuk. Ada keterlambatan waktu kita akui, tapi ini masih on the track," kata Meutya ditemui di Balai Pelatihan dan Pengembangan Teknologi Informasi dan Komunikasi (BPPTIK) Cikarang, Kabupaten Bekasi, Rabu, 19 Februari 2025 seperti dikutip dari Antaranews

Mengenal Pusat AI Papua

Pada kesempatan yang sama, Meutya mengungkapkan bahwa nantinya pusat AI di Papua itu akan diberi nama AI Excellence Center dan direncanakan untuk hadir di Jayapura selaku Ibu kota Provinsi Papua. 

Merujuk pada laman Indonesia Artificial Intelligence Hub, AI Center adalah pusat AI yang khusus didirikan untuk mengembangkan riset dan inovasi dalam bidang kecerdasan buatan. AI Center atau pusat AI berfungsi sebagai laboratorium yang menyediakan alat dan infrastruktur untuk mendukung berbagai proyek penelitian, seperti pemrosesan bahasa alami (natural language processing), visi komputer, serta deep learning dan machine learning

Sebagai fasilitas riset, AI Center biasanya dilengkapi dengan teknologi canggih seperti superkomputer yang dapat memproses data dalam jumlah besar secara cepat, yang sangat penting untuk proyek-proyek yang membutuhkan daya komputasi tinggi. 

Selain itu, dari segi fasilitas tentunya pusat AI tersebut juga akan mengadakan kegiatan-kegiatan untuk mencetak talenta digital seperti pelatihan-pelatihan untuk mengasah keterampilan dan kecakapan digital. "Mudah-mudahan dalam sebulan, dua bulan ke depan untuk AI Excellence Center ini (bisa terealisasi)," kata Meutya.

Sebagai informasi, Menkomdigi Meutya Hafid telah mengumumkan rencana pembangunan pusat AI ini pada saat memberikan sambutan dalam acara Indonesia AI Day 2024 di bulan November lalu. 

Meutya menyebut, informasi ini dia dapatkan saat berbincang dengan President Director sekaligus CEO Indosat Ooredoo Hutchison, Vikram Sinha. “Mungkin boleh saya umumkan di sini bahwa Pak Vikram menargetkan Januari atau Februari, kita akan punya AI Center di Jayapura, Papua,” kata dia di The Tribrata Darmawangsa, Jakarta, Kamis, 14 November 2024.

Disebutkan pula bahwa Nvidia akan menjalin kemitraan dengan perusahaan telekomunikasi Indosat dan telah menyatakan komitmennya untuk membangun pusat pengembangan AI tidak hanya di Pulau Jawa, tapi juga di wilayah Papua. Seperti yang diketahui, pusat AI pertama di Indonesia telah diresmikan pada Agustus 2024 yang berlokasi di Solo dengan nama Indosat AI Experience Center di Solo Technopark (STP) yang dibangun oleh Anak usaha Indosat Ooredoo Hutchison (Indosat atau IOH) Lintasarta.

Selain itu, kehadiran CEO Nvidia, Jensen Huang ke Indonesia juga dinilai membuktikan potensi besar Indonesia dalam pengembangan industri AI. "Saya percaya itu sangat berarti bagi kami, terutama anak-anak muda di Indonesia, yang memberi kami keyakinan bahwa Indonesia dipandang sebagai salah satu pemain global yang mungkin dalam industri AI," ujar Meutya saat itu. Hal itu juga sesuai dengan nilai yang dibawa lewat pembangunan AI Center ini yang merupakan salah satu upaya mendukung ekosistem AI nasional di tanah air. 

Sementara itu, Pengamat telekomunikasi sekaligus Direktur Eksekutif Information and Communication Technology(ICT) Institute Heru Sutadi menilai bahwa pembangunan pusat data tersebut memerlukan dukungan infrastruktur seperti jaringan internet berkecepatan tinggi dan pasokan listrik yang memadai sebagai fondasi utama.

Adapun mengenai potensi penciptaan lapangan kerja, ia optimistis bahwa proyek ini dapat membuka peluang kerja baru, khususnya bagi pekerja lokal maupun nasional. Namun, menurutnya tantangan utama yang harus diatasi adalah kesiapan SDM lokal untuk berkontribusi dalam proyek berbasis teknologi ini.

"Nah SDM ini yang perlu dipersiapkan dan perlu ada pelatihan bagi SDM lokal mengenai kebutuhan AI yang diperlukan," kata Heru pada Senin, 18 November 2024 sebagaimana dikutip dari Antaranews.

Abdul Manan berkontribusi dalam penulisan artikel ini. 

close

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

slot-iklan-300x100
Logo Tempo
Unduh aplikasi Tempo
download tempo from appstoredownload tempo from playstore
Ikuti Media Sosial Kami
© 2024 Tempo - Hak Cipta Dilindungi Hukum
Beranda Harian Mingguan Tempo Plus