Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
TEMPO.CO, Jakarta - Partai Golkar mengusulkan mantan wartawan perang Metro TV, Meutya Hafid, sebagai calon anggota kabinet pemerintahan Prabowo-Gibran. Ketua Komisi I DPR periode 2019–2024 itu disebut-sebut sebagai calon Menkominfo.
"Yang jelas, Bu Meutya dimasukkan daftar usulan, tetapi posisinya seperti apa, nanti presiden terpilih yang menentukan," kata Sekretaris Jenderal DPP Partai Golkar Sarmuji di Senayan, Jakarta, Rabu, 2 Oktober 2024.
Namun ia enggan membeberkan pos kementerian mana yang rencananya dipimpin anggota DPR RI petahana itu.
Meutya Hafid pada Jumat, 27 September 2024, mendatangi kediaman Prabowo di Hambalang, Bogor, Jawa Barat. "Enggak, enggak ada tawaran. Ya, menunggu ada saja ... he-he-he ..." katanya di kompleks parlemen, Senayan, Jakarta, Selasa.
Selain Meutya Hafid, Sarmuji enggan membeberkan kader Partai Golkar lainnya yang diproyeksikan mengisi kabinet pemerintahan Prabowo-Gibran.
"Tapi, kita sudah identifikasi kader-kader baik kita yang siap masuk ke kabinet. Urusan siapa nanti yang masuk, kita serahkan kepada Pak Prabowo," ucapnya.
Menurut Sarmuji, penyusunan komposisi kabinet merupakan hak prerogatif presiden terpilih.
Meski demikian, ia memastikan Ketua Umum DPP Partai Golkar Bahlil Lahadalia sudah berkomunikasi dengan Prabowo Subianto mengenai komposisi kabinet pemerintahan mendatang.
"Di internal Golkar sudah ada komunikasi, Ketua Umum (Bahlil) sudah bicara sama Pak Prabowo, tetapi tentu hak prerogatif ada di Pak Prabowo. Kami tidak bisa mendahului keputusan Pak Prabowo," kata Sarmuji.
Sebelumnya, Menteri Komunikasi dan Informatika Budi Arie Setiadi menanggapi kabar yang menyebutkan bahwa Meutya Hafid bakal menjadi Menkominfo dalam Kabinet Prabowo Subianto-Gibran Rakabuming Raka.
"Ya kita dengar dari banyak pihak. Enggak apa-apa," kata Budi Arie di Gedung Kementerian Komunikasi dan Informatika, Jakarta, Selasa.
"Betul. Tapi, soal nanti bagaimana itu, terserah Pak Presiden, Pak Prabowo," katanya ketika ditanya soal kebenaran kabar penunjukan Meutya Hafid sebagai Menteri Komunikasi dan Informatika dalam kabinet pemerintahan yang baru.
Budi Arie juga menyatakan kesiapan untuk ditugaskan mengisi jabatan lain. "Karena buat saya kita ditugaskan di mana saja kita siap," katanya.
Budi Arie Setiadi dilantik menjadi menteri komunikasi dan informatika pada 17 Juli 2023 untuk menggantikan Johnny Gerard Plate, yang diberhentikan pada 19 Mei 2023 karena menjadi terdakwa kasus korupsi proyek pengadaan Base Transceiver Station (BTS) 4G dan infrastruktur pendukung paket 1, 2, 3, 4 Bakti Kominfo Tahun 2020-2022.
Korban Penyanderaan di Irak
Meutya Hafid, 46 tahun, mengawali kariernya sebagai wartawan di Metro TV selepas lulus dari Universitas New South Wales, Australia.
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
Pada 18 Februari 2005, Meutya dan rekannya juru kamera Budiyanto diculik dan disandera oleh sekelompok pria bersenjata ketika sedang bertugas di Irak. Mereka akhirnya dibebaskan pada 21 Februari 2005.
Ia mulai masuk politik dengan menjadi calon wakil walikota mendamping Dhani Setiawan Isma dalam Pilkada Binjai periode 2010-2015, namun kalah.
Setelah itu, ia maju dalam pemilihan anggota DPR 2009-2014 dari Partai Golkar. Ia baru masuk Senayan pada 2010 sebagai anggota DPR pengganti antar-waktu. Pada 2019 dan 2024 ia berhasil merebut kursi DPR.
Pilihan Editor Blusukan dan Masuk Gorong-gorong, Gaya Khas Presiden Jokowi yang Sebentar Lagi Lengser
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini