Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

Digital

Nyaman Memulai Bisnis Digital

Perusahaan rintisan membuat terobosan untuk membantu pengusaha yang ingin mengembangkan bisnis secara digital. Mempertemukan perusahaan dengan pekerja lepas.

6 Juli 2019 | 00.00 WIB

Image of Tempo
Perbesar

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

SATU dekade lalu, Andrew Kang punya trik manjur untuk membuat properti milik perusahaannya, Intiland Development Tbk, menarik perhatian calon pembeli kala pemasaran lagi paceklik. “Saya cukup pasang iklan satu halaman penuh di satu koran terkemuka, langsung banyak calon pembeli yang menelepon menanyakan properti tersebut,” kata Andrew di kantornya di South Quarter, Cilandak, Jakarta Selatan, Senin, 1 Juli lalu.

Di era disrupsi saat ini, menurut Andrew, cara tersebut tak lagi efektif. Associate Director Corporate Marketing PT Intiland Development Tbk itu mengatakan media massa cetak sudah tidak menjadi acuan orang, termasuk dalam hal membaca dan mencari iklan produk dan jasa. Begitu juga televisi. “Orang sekarang memang masih mendengarkan televisi, tapi matanya melihat ke gadget. Dari gadget bisa cari apa yang diinginkan, tak perlu menunggu jadwal siar,” ujarnya. Itulah sebabnya, bagi Andrew, pengembangan bisnis ke sektor digital harus dilakukan segera.

Persoalannya, Andrew dan banyak pemilik usaha lain di Indonesia tidak memahami seluk-beluk bisnis digital. Akibatnya, mereka mengandalkan perusahaan agensi untuk membuat situs web perusahaan atau beriklan secara daring (online). Begitu situs jadi, kontrak pun berakhir. Soal bagaimana situs itu hidup dan mendatangkan calon pembeli, dibutuhkan sumber daya dan kontrak yang lain.

Andrew merasa terbantu ketika datang tawaran dari Sribu.com, perusahaan rintisan yang didirikan dan dikelola Ryan Gondokusumo. Sribu.com, kata Andrew, menawarkan layanan yang disebut Sribu Solution, semacam solusi komplet dalam pengembangan bisnis secara digital. “Kami memiliki kecocokan dengan Sribu Solution karena mereka tidak hanya sebagai agensi, tapi juga mitra bisnis, konsultan pemasaran digital,” ucapnya.

Ryan mengatakan Sribu Solution memberikan layanan komprehensif dari riset pasar, pembangunan situs web dan konten, pemasaran, hingga analisis data dan lalu lintas. “Sribu Solution ini membantu perusahaan kecil, menengah, dan besar membangun situs web dan mengelola pemasaran digitalnya,” tutur Ryan.

Yang lebih penting, Andrew melanjutkan, Sribu.com telah menjalankan bisnis digital sendiri. Mereka sejak awal menjual produknya secara online. “Jadi dalam melakukan perhitungan berdasarkan pengalaman akan lebih matang,” kata Andrew.

Menurut Ryan, potensi pelanggan layanan Sribu Solution di Tanah Air sangat besar. Banyak perusahaan yang masih melakukan transaksi offline, tapi mereka sadar bahwa dunia digital adalah masa depan. Ryan menyitir prediksi firma konsultan manajemen multinasional McKinsey & Company mengenai pertumbuhan e-commerce di Indonesia yang meningkat delapan kali lipat dari total belanja online, yakni dari US$ 8 miliar (sekitar Rp 104 triliun) pada 2017 menjadi US$ 55-65 miliar (Rp 777-918 triliun) pada 2020.

Jumlah pengguna Internet yang terus meningkat, Ryan menerangkan, membantu pertumbuhan cepat tersebut. Pada 2020, jumlah pengguna Internet di Indonesia diperkirakan sebesar 53 persen dari populasi atau sekitar 140 juta. “Sayangnya, hanya 200-250 perusahaan yang bisa menikmati potensi e-commerce itu,” ucapnya.

Andrew mengakui PT Intiland Development termasuk mulai merasakan manisnya bisnis digital. Pada triwulan akhir tahun lalu, dengan bantuan Sribu.com,- mereka menggelar kampanye digital bertajuk “Smart Deals Fest”. Menurut dia, ini pertama kali mereka melakukan kampanye digital yang agresif dengan membelanjakan anggaran cukup besar. Ia menyebutkan, dari target penjualan Rp 510 miliar, dapat tercapai transaksi Rp 400-450 miliar atau sekitar 80 persen. “Ini terbilang berhasil karena pemasaran properti saat ini memang sedang sulit,” ujarnya.

Andrew mengatakan Sribu mengubah situs web perusahaannya dari situs yang berorientasi pada investor menjadi lebih menyasar pelanggan. Saat calon pembeli masuk, situs perusahaan langsung tahu orang itu hendak mencari rumah atau kantor. “Kalau rumah, mau yang landed atau apartemen,” katanya.

Selain itu, Sribu Solution sedang menata seluruh infrastruktur digital Intiland. “Kami memiliki situs web Intiland.com dan setiap proyek memiliki situs masing-masing. Total ada sekitar 20 situs web. Sribu menyarankan dijadikan satu saja dalam wadah situs Intiland.com agar lebih terkontrol dan lebih update,” tutur Andrew. “Sekarang sedang dalam tahap merapikan semua aset digital, termasuk website, akun media sosial, serta Google dan Instagram ads.”

Andrew enggan mengungkapkan bujet yang dikeluarkan perusahaannya untuk menggunakan Sribu Solution. Namun, menurut dia, porsi kampanye digital dalam total pengeluaran pemasaran terus meningkat. “Kalau dulu, offline campaign seperti iklan billboard, media cetak dan elektronik, itu 80 persen dan digital campaign 20 persen. Sekarang sudah fifty-fifty,” ucapnya. Sebagian besar atau 80 persen dari kampanye digital tersebut ke Sribu Solution.

Ryan pun tidak mau menyebutkan angka pasti untuk layanannya itu. Tapi ia memberikan kisaran harga, yakni minimal seratusan juta rupiah. Menurut Ryan, yang lulusan teknik listrik di Purdue University, Indiana, Amerika Serikat, klien Sribu Solution yang diluncurkannya pada Februari 2018 itu sudah ada selusin. Selain Intiland Development, ada Tamansari Skyhive Apartment, Sewaboat.com, Kredoaum, Otoritas Jasa Keuangan, Finagold, Soulcamp, dan Logiframe.

Chief Executive Officer Logiframe Wienanto Tanuwidjaja juga menolak membeberkan harga kontrak kerja sama dengan Sribu Solution. “Ada hal-hal yang confidential,” ujarnya. “Sribu Solution membantu Logiframe memiliki situs web yang ramah search engine optimizer untuk Google Search. Selain itu, menjadikan website kami lebih informatif dan dapat digunakan oleh orang banyak yang memang tertarik pada jasa-jasa kami,” kata Wienanto.

Menurut Ryan, yang dilakukan Sribu Solution ter--hadap perusahaan ja--sa konsultan bisnis yang mem--bantu pengusaha me--lakukan audit in--ter--nal, pembukuan, dan perpajakan itu ada--lah membangun ulang situs web sehingga lebih baik untuk search engine optimization (SEO). Dengan membuat muatan dan artikel-artikel yang mengandung kata kunci tepat, lalu lintas organik di situs Logiframe bisa naik lebih dari 400 persen dalam empat bulan.

Wienanto membenarkan terjadi peningkatan kepedulian terhadap jasa-jasa yang ditawarkan perusahaannya setelah menggunakan Sribu Solution. “Lebih banyak lead (prospek atau potensial pelanggan) yang dihasilkan dari pemasaran digital ini,” ucapnya.

Sribu Solution, Ryan menjelaskan, merupakan layanan terbaru pe--r-usahaannya, PT Sribu Digital Kreatif (Sribu.com). Ia mengatakan perusahaan yang didirikan pada 2011 itu mempertemukan pelanggan perusahaan dengan para pekerja lepas (freelancer) dalam bidang perancangan grafis. Sribu.com juga memiliki layanan lain, yakni Sribulancer, yang kini memiliki 105.952 pekerja lepas berbagai bidang, seperti perancangan situs web, SEO, penerjemahan, penulisan artikel blog, fotografi, dan videografi. Untuk Sribu Solution, tersedia 5.000 pekerja lepas yang telah terkurasi dan memiliki portofolio terbaik. 

DODY HIDAYAT

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

Image of Tempo
Image of Tempo
Berlangganan Tempo+ untuk membaca cerita lengkapnyaSudah Berlangganan? Masuk di sini
  • Akses edisi mingguan dari Tahun 1971
  • Akses penuh seluruh artikel Tempo+
  • Baca dengan lebih sedikit gangguan iklan
  • Fitur baca cepat di edisi Mingguan
  • Anda Mendukung Independensi Jurnalisme Tempo
Lihat Benefit Lainnya
Image of Tempo

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

Image of Tempo
Logo Tempo
Unduh aplikasi Tempo
download tempo from appstoredownload tempo from playstore
Ikuti Media Sosial Kami
© 2024 Tempo - Hak Cipta Dilindungi Hukum
Beranda Harian Mingguan Tempo Plus