Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
TEMPO.CO, Jakarta - Magnet bumi memiliki dua kutub, yakni kutub utara dan kutub selatan. Kutub utara magnet bumi memiliki fungsi sebagai kompas alam yang menunjukkan arah utara ke selatan. Dulu orang-orang memanfaatkannya sebagai penunjuk arah ketika berlayar. Selain itu, kutub magnet sampai saat ini masih digunakan hewan-hewan yang bermigrasi untuk membantu navigasi mereka.
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
Kedua kutub tersebut pada akhirnya akan ditarik oleh yang namanya medan magnet. Medan magnet sejatinya membentuk mengelilingi bumi dan disebut sebagai magnetosfer. Dilansir dari Science NASA, magnetosfer memiliki fungsi yang sangat penting karena melindungi planet bumi dari erosi atmosfer oleh angin matahari, radiasi partikel dari letusan awan besar plasma berenergi dan termagnetisasi dari korona matahari ke luar angkasa, dan dari sinar kosmik dari luar angkasa.
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
Magnetosfer juga berperan sebagai pelindung dengan menghadang energi berbahaya dari matahari, serta menjebak sebagian besarnya dengan aman dari permukaan bumi.
Posisi Kutub Magnet yang Bergeser
Medan magnet ini sejatinya memiliki gaya magnet yang senantiasa berubah. Hal tersebut turut mempengaruhi perubahan di antara kutub magnet. Selain itu, kekuatannya juga bisa bertambah dan berkurang seiring waktu. Apakah kutub pada magnet bumi pernah berubah? Jawabannya iya. Kutub-kutub magnet pernah berubah selama 300.000 tahun. Lokasi kutub utara dan selatan bergeser secara bertahap.
Posisi kutub utara magnet bumi pertama kali ditemukan pada 1831. Diperkirakan kutub utara-barat laut telah mengalami pergeseran secara bertahap lebih dari 600 mil (1.100 kilometer). Menurut laporan, pergerakan magnet bumi diperkirakan memiliki kecepatan maju yang meningkat dari sekitar 10 mil (16 kilometer) per tahun menjadi sekitar 34 mil (55 kilometer) per tahun. Pergeseran bertahap ini memengaruhi navigasi dan harus diperhitungkan secara berkala.
Selama pembalikan kutub, kutub utara dan selatan magnet akan berpindah sebaliknya. Peristiwa ini sebenarnya hal yang umum dalam ilmu geologi. Ini pernah terjadi ratusan tahun silam. Menurut catatan paleomagnetik, kutub magnet telah terbalik 183 kali dalam 83 juta tahun terakhir, dan setidaknya beberapa ratus kali dalam 160 juta tahun terakhir. Interval waktu antara pembalikan sangat berfluktuasi, tetapi rata-rata sekitar 300.000 tahun, dengan yang terakhir terjadi sekitar 780.000 tahun yang lalu.
Menurut laporan European Space Agency (ESA) pada 2020, kutub magnet utara bumi telah bergeser dalam beberapa tahun terakhir dari Kanada menuju Siberia di Rusia. Menurut para ilmuwan, kutub akan terus bergerak menuju Rusia tetapi dalam rentang waktu yang lambat. Dengan kecepatan tertinggi, pergeseran ini telah menghasilkan sejauh 50-60 kilometer setahun.
Dalam 200 tahun terakhir, medan elektromagnetik di sekitar bumi telah kehilangan sekitar sembilan persen kekuatannya. Antara 1970 dan 2020, medan magnet bumi telah sangat melemah di wilayah yang membentang dari Afrika ke Amerika Selatan, yang dikenal sebagai 'Anomali Atlantik Selatan'. Daerah ini telah tumbuh dan bergerak ke arah barat dengan kecepatan sekitar 20 kilometer per tahun.
Saat ini pun para ilmuwan menemukan kutub selatan dan kutub utara magnet bumi sedang mengalami pergeseran. Beberapa mengatakan bahwa pergeseran magnet bumi ini berkontribusi pada pemanasan global yang memicu perubahan iklim ekstrim.
SCIENCE NASA