Selalu update info terkini. Simak breaking news dan berita pilihan dari Tempo.co di kanal Telegram “Tempo.co Update”. Klik https://t.me/tempodotcoupdate untuk bergabung. Anda perlu meng-install aplikasi Telegram terlebih dahulu.
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
TEMPO.CO, Jakarta - Samsung telah mengembangkan remote control televisi atau TV yang tidak memerlukan baterai. Perangkat tersebut bisa berfungsi hanya dengan menarik daya dan memanen energi terbuang dari router WiFi.
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
“Remote control ini mencakup antena kecil yang bisa menangkap sinyal WiFi dari jarak hingga 40 meter. Memungkinkannya untuk terus mengisi daya, bahkan ketika ada di dalam kamar gelap,” ujar Samsung dalam pameran teknologi CES 2022, Las Vegas, Amerika Serikat, pada Rabu, 5 Januari 2022.
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
Raksasa teknologi asal Korea itu menjelaskan bahwa teknologi remote TV terbarunya itu akan disertai pula dengan unit produk TV dan peralatan rumah tangga lainnya yang baru. Namun, Samsung tidak menjelaskan bagaimana detail spesifikasi teknologinya itu.
Samsung telah meluncurkan Eco Remote bertenaga surya tahun lalu. Samsung mengatakan pada saat itu kalau teknologi barunya itu dapat mencegah sampah 99 juta baterai AAA selama tujuh tahun ke depan.
Pakar perangkat elektronik dari University of Manchester, Inggris, Gus Cheng Zhang, menerangkan sebagian besar sinyal dari router WiFi yang tidak disadap laptop dan perangkat lain memang biasanya terbuang sia-sia. Namun, sinyal itu akan diserap di suatu tempat karena konservasi energi.
“Kemungkinan besar ketika mereka menabrak permukaan logam, mereka akan berubah menjadi arus pusaran dan kemudian diserap dan diubah menjadi panas,” ujar dia.
Menurutnya, apa yang dilakukan Samsung adalah ide yang benar-benar brilian, dan contoh yang sangat baik dari pemanenan energi. Bahkan dia menyarankan bahwa, secara teori, semua orang dapat menyalakan apa pun dengan cara yang sama, meskipun itu tidak masuk akal dari sudut pandang teknik.
Cheng Zhang melanjutkan bahwa seseorang memiliki router WiFi yang memancarkan sinyal RF (frekuensi radio) sebesar kira-kira 1 watt, yang dibatasi oleh peraturan. Dan itu kebanyakan hanya kekhawatiran tentang keamanan. Menurutnya, “Tidak ada batasan teknis berapa banyak daya yang dapat ditransmisikan dari router ke perangkat.”
NEW SCIENTIST | THE VERGE