Baca berita dengan sedikit iklan, klik disini
TEMPO.CO, Jakarta- Huawei mungkin masih menghadapi masa depan yang tidak pasti atas aksesnya ke versi lisensi dari sistem operasi Android dan Windows, dan kini sibuk menyiapkan penggantian sistem operasi (OS) untuk tetap bertahan.
Baca berita dengan sedikit iklan, klik disini
Mengutip thenextweb, Senin, 15 Juli 2019, Huawei telah mengajukan aplikasi merek dagang ke Uni Eropa Intellectual Property Office, dan berusaha mendaftarkan nama Harmony untuk sistem operasi mobile dan komputernya. Dokumen tersebut tertanggal 12 Juli 2019, dan saat ini sedang dalam pemeriksaan.
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
Baca berita dengan sedikit iklan, klik disini
"Program sistem operasi yang dapat diunduh; Program sistem operasi yang direkam; Sistem operasi seluler; Sistem operasi komputer; Program operasi komputer yang dapat diunduh dan sistem operasi komputer," demikian tertulis dalam laporan tersebut.
Uraian itu mengisyaratkan Huawei mungkin berusaha menciptakan sistem operasi lintas platform yang kompatibel dengan desktop dan smartphone. Sebelumnya, Huawei memberikan nama OS yang disebut HongMeng di Cina, tapi ini kemudian terungkap untuk perangkat IoT.
Upaya percepatan Huawei untuk membangun OS cadangannya sendiri juga datang pada saat firma perusahaan itu juga dilaporkan berencana mem-PHK ratusan karyawan di anak perusahaan riset Futurewei Technologies, menurut Wall Street Journal.
Secara historis, ponsel yang menjalankan alternatif untuk Android - Firefox OS, Samsung Tizen, Ubuntu Touch, dan Windows Phone - bahkan mereka yang menggunakan varian AOSP seperti Amazon Fire OS, belum melakukannya dengan baik. Huawei terpaksa harus membuat sistem operasi sendiri, meski memiliki kerja sama yang baik dengan perangkat lunak dan layanan Android lainnya.
THE NEXT WEB | WALL STREET JOURNAL | TECH RADAR