Baca berita dengan sedikit iklan, klik disini
TEMPO.CO, Beijing - Smartphone gaming Xiaomi Black Shark telah memulai debutnya bulan lalu, dan dengan cepat memasuki penjualan flash pertama yang mencatat lebih dari satu juta registrasi. Namun, belum ada stok tersedia sejak itu, sehingga nasibnya menjadi pertanyaan.
Baca: Luncurkan Xiaomi Black Shark, CEO Lei Jun Pakai Mi Band 3
Baca berita dengan sedikit iklan, klik disini
CEO Black Shark Technology Wu Shimin menjelaskan bahwa ponsel tersebut sudah selesai menghadapi masalah produksi.
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
Baca berita dengan sedikit iklan, klik disini
"Black Shark awalnya menghadapi masalah produksi, tapi sudah selesai. Penjualan berikutnya pada Jumat, 1 Juni 2018," ujar Shimin, sebagaimana dilansir laman GSM Arena, 29 Mei 2018.
Black Shark memiliki layar berukuran 6 inci dengan resolusi 2.160 x 1.080 piksel dan aspek rasio 18:9. Ponsel tersebut dipersenjatai chipset Snapdragon 845, dengan dua varian RAM 6 gigabita (GB) dan 8 GB, dan masing-masing memori internal 64 GB serta 128 GB.
Laman Android Authority melaporkan bahwa perangkat ini hadir dengan kapasitas baterai 4.000 mAh yang mendukung Quick Charge 3.0. Kamera belakang memiliki pengaturan kamera ganda 12 plus 20 megapiksel, sementara kamera 20 megapiksel dipasang di depan.
Smartphone yang memiliki pemindai sidik jari di bagian depan ini akan dibanderol seharga US$ 467 atau setara dengan Rp 6,5 juta untuk model RAM 6/64 GB sedangkan untuk model 8/128 GB dihargai US$ 545 setara dengan Rp 7,6 juta.
Simak artikel menarik lainnya tentang Xiaomi Black Shark hanya di kanal Tekno Tempo.co
GSM ARENA | ANDROID AUTHORITY
