Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
TEMPO.CO, Jakarta - Pengembang game Garena akan meluncurkan game tactical first-person shooter (FPS) terbarunya, Delta Force. Peluncuran versi personal computer (PC) game online ini dijadwalkan pada 5 Desember 2024. Adapun versi mobile akan dirilis pada 2025.
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
Tempo, atas undangan Garena Indonesia pada Kamis, 28 November 2024, sempat menjajal game terbaru yang akan dirilis pekan depan tersebut. Kesan pertama yang langsung mencuri perhatian adalah kualitas grafik Delta Force yang realistis. Visual dalam game ini menghadirkan pengalaman bermain yang imersif dengan sajian beragam detail, seperti pemandangan alam, kendaraan tempur, hingga senjata. Efek pencahayaan dan pergerakan karakter semakin memperkuat kesan nyata pada game Delta Force. Suasana pertempuran terasa hidup baik di medan darat, laut, maupun udara.
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
Dalam sesi uji coba, Tempo mencoba mode Warfare, salah satu mode dalam Garena Delta Force. Misi utama pemain adalah menguasai enam medan pertempuran yang melibatkan penggunaan berbagai kendaraan tempur, seperti tank, helikopter Black Hawk, dan kapal serbu. Pemain juga harus bekerja sama dalam tim beranggotakan empat orang untuk menyusun strategi dan memenangkan pertandingan.
Selain visual, efek audio dalam permainan juga menjadi elemen kunci yang menambah kedalaman pengalaman bermain. Melalui headphone, setiap efek suara, mulai dari tembakan, langkah kaki, hingga deru kendaraan, terdengar sangat hidup. Suara latar yang mengiringi selama permainan turut menambah intensitas suasana di medan perang.
Pergerakan karakter yang smooth juga membuat transisi antar-aksi, seperti berlari, menembak, hingga berlindung, terasa alami. Tidak hanya itu, Garena Delta Force juga memberikan kebebasan dalam kustomisasi operator. Pemain dapat memilih operator dengan kemampuan dan peralatan yang sesuai dengan gaya bermain mereka.
Garena Delta Force hadir dengan dua mode permainan utama yang menawarkan pengalaman berbeda. Berikut ini rinciannya.
1. Warfare
Mode Warfare merupakan mode pertempuran berskala besar dengan melibatkan hingga 64 pemain dalam waktu bersamaan. Pemain akan berpartisipasi dalam pertarungan 32 vs 32 yang masif di medan pertempuran darat, udara, dan air. Setiap kubu pemain akan dibagi kembali ke dalam skuad berisi empat orang untuk bekerja dan berstrategi bersama untuk memenangkan pertandingan. Pemain harus memilih operator dengan persenjataan dan taktik berbeda yang tersedia, mulai dari smoke cover, penghancur kendaraan, hingga penyembuhan.
2. Operations
Dalam mode shooter ekstraksi ini, pemain akan bergabung dalam regu berisi tiga orang untuk mengeksplorasi map, mengumpulkan suplai, dan mencapai poin ekstraksi dalam waktu yang ditentukan. Item yang dikumpulkan bisa dijual untuk mendapatkan alat tukar di dalam game (in-game currency). Pemain juga bisa menggunakan item-item tersebut dalam pertandingan, tapi mereka bisa kehilangan semuanya jika kalah. Sebaliknya, jika menang, pemain bisa merebut semua resources tim lawan.
Mode ini juga hadir dengan misi spesial, area terlarang, hingga "boss" yang akan memberikan hadiah berharga. Selain itu, pemain bisa mendapatkan item MandelBrick yang dibutuhkan untuk mendapatkan skin eksklusif. Namun, mendapatkan ‘MandelBrick’ tidak akan mudah karena lokasi keberadaannya akan disampaikan kepada semua pemain. Cara ini membuat semua pemain saling bertarung untuk mendapatkannya.
Saat ini, para penggemar game online sudah bisa melakukan pra-registrasi melalui laman resmi Garena Delta Force. Garena juga akan memberikan hadiah eksklusif, termasuk skin senjata spesial, bagi pemain yang menggunakan PC Client Pack Garena. Fitur unggulan lain yang dimiliki game ini adalah cross-progression, yang memungkinkan perkembangan permainan di PC berlanjut ke versi mobile saat diluncurkan pada awal 2025. Sebagai informasi, Garena Delta Force akan meluncur di kawasan Asia Tenggara, Amerika Tengah, Amerika Latin, Timur Tengah, dan Afrika Utara.
Pilihan Editor: Sebanyak 25 Negara Maju dan Berkembang Berkomitmen Tidak Lagi Menggunakan PLTU Batu Bara
