Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

Digital

Viral Filter Wajah Menangis di Snapchat, Ternyata Begini Cara Kerjanya

Snapchat meluncurkan Snapchat Lens yang menyuguhkan filter augmented reality (AR) yang dapat mengubah tampilan wajah menjadi sangat realistis.

12 Mei 2022 | 19.38 WIB

Image of Tempo
Perbesar
Snapchat

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

TEMPO.CO, Jakarta - Snapchat meluncurkan Snapchat Lens pada Jumat, 6 Mei 2022 lalu. Fitur ini menyuguhkan filter augmented reality (AR) yang dapat mengubah tampilan wajah menjadi sangat realistis. Orang-orang menyebutnya filter wajah menangis adalah salah satu filter yang paling viral. Bahkan sejak diluncurkan hingga 11 Mei lalu, filter ini telah digunakan lebih dari 1,3 miliar tayangan.

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

Banyak pengguna media sosial yang mencoba filter ini untuk lelucon. Karena terlihat realistis, sulit membedakan apakah itu filter atau bukan, terutama bagi yang baru pertama kali melihatnya. Saat menggunakan filter ini, wajah seseorang yang tersorot kamera akan tampak bersedih dan bahkan menangis. Pengguna kemudian membagikan filter wajah menangis ini ke berbagai media sosial seperti Instagram dan TikTok.

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

Berbicara soal filter kamera, pernakah Anda bertanya bagaimana fitur ini dapat bekerja? Melansir dari Technology Review, beberapa tahun terakhir filter sudah umum di media sosial dengan beragam bentuk. Instagram misalnya. Platform berbagi foto dan video itu menggabungkan filter kecantikan dengan filter wajah. Snapchat menawarkan galeri filter di mana pengguna dapat menentukan skala efek untuk meningkatkan kecantikan pada kamera selfie mereka.

Filter kamera memang populer. Facebook dan Instagram mengklaim bahwa lebih dari 600 juta orang telah menggunakan setidaknya salah satu efek AR mereka. Snapchat mengklaim bahwa 200 juta pengguna aktif setiap hari bermain dengan atau melihat fitur Lensa. Snapchat juga melaporkan bahwa lebih dari 90 persen anak muda di AS, Prancis, dan Inggris menggunakan produk AR mereka.

Lalu bagaimana cara kerja filter AR ini? Mengutip dari Science ABC, filter AR dapat bekerja menggunakan sistem kecerdasan buatan atau Artificial Intelligence (AI). Kecerdasan buatan ini dapat mendeteksi wajah, lokalisasi wajah, dan segmentasi wajah. AI mengenali wajah secara otomatis dalam gambar, menemukan di mana wajah sebenarnya, dan menggambar garis di sekitarnya yang memisahkannya dari gambar lainnya.

Peneliti kecerdasan buatan telah mempelajari bagaimana membangun teknologi visi komputer ini selama sekitar satu dekade. Facebook menerbitkan penelitian pada 2014 yang merinci DeepFace dan sistemnya untuk pengenalan wajah yang diterapkan untuk mengidentifikasi orang secara otomatis di foto Facebook sehingga mereka dapat lebih mudah ditandai. Kemudian pada 2016, Facebook merilis lebih banyak penelitian tentang bagaimana hal itu dapat memperbaiki lokalisasi dan segmentasi dengan lebih baik.

Filter yang berinteraksi dengan wajah pengguna ini bisa jadi tidak akan mungkin tercipta tanpa penelitian dari Facebook dan industri kecerdasan buatan. Meski harus terhubung ke internet saat menggunakan filter di media sosial, tetapi algoritma AR sebenarnya berjalan secara instan di ponsel pengguna. Hal berarti platform media sosial tidak menggunakan penyimpanan cloud untuk mengambil gambar dan mengeditnya menggunakan AI mereka. Ini menjelaskan mengapa hasil filter dapat berbeda-beda pada setiap ponsel, karena disebabkan software dan hardware perangkat yang berbeda pula.

HENDRIK KHOIRUL MUHID

Image of Tempo

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

Image of Tempo
Logo Tempo
Unduh aplikasi Tempo
download tempo from appstoredownload tempo from playstore
Ikuti Media Sosial Kami
© 2024 Tempo - Hak Cipta Dilindungi Hukum
Beranda Harian Mingguan Tempo Plus