Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
TEMPO.CO, Jakarta - Persaingan pasar smartphone di Indonesia semakin ketat, menyusul masuknya sub-brand milik Xiaomi, Pocophone, ke pasar Indonesia pada Senin, 27 Agustus 2018, dengan menghadirkan ponsel pertamanya Pocophone F1.
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
Baca: Selain Pocophone F1, 4 Smartphone Xiaomi Ini Pakai Snapdragon 845
Baca: Pakai Snapdragon 845, Ini Skor AnTuTu Xiaomi Pocophone F1
Baca: Terungkap, Alasan Pocophone F1 Bisa Murah tapi Tetap Sangar
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
Meski demikian, Honor, yang telah lebih dahulu masuk pasar Indonesia pada awal tahun ini, tampaknya tak gentar dengan kehadiran brand baru tersebut.
"Brand satu memiliki strategi yang berbeda dengan brand lain, kami melakukan strategi kami sendiri," ujar Presiden Honor Indonesia, James Yang, di Jakarta, Selasa, 28 Agustus 2018.
Fokus pada segmen pasar Rp 1,5 - 3 juta, James mengaku percaya diri dengan produk Honor yang mengunggulkan desain elegan nan kekinian.
Tidak hanya itu, James mengatakan bahwa Honor telah memiliki strategi untuk lebih dekat dengan masyarakat Indonesia. Dia mengungkapkan bahwa Honor akan membuka Experience Zone di ITC Roxy Mas dalam waktu dekat.
Honor juga berencana untuk merekrut lebih banyak orang lokal. "Kami kekurangan pengetahuan lokal, kami butuh untuk memperbaikinya," ujar James.
Berbeda dari Pocophone yang hadir di Indonesia memanfaatkan infrastruktur dari Xiaomi, mulai dari rantai pasokan hingga pusat layanan, Honor -- yang merupakan sub-brand dari Huawei -- membangun semuanya sendiri.
"Kami (Honor dan Huawei) adalah dua brand yang terpisah. Kami memiliki produk yang berbeda, proses yang berbeda dan tim yang berbeda," kata James. "Honor berdiri sendiri mandiri di Indonesia. Kami menjalankan bisnis kami sendiri," tambah dia.
Simak artikel lainnya tentang persaingan Pocophone F1 dan perangkat Honor di kanal Tekno Tempo.co.
ANTARA