Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
TEMPO.CO, Jakarta - PT Adaro Andalan Indonesia Tbk (AADI) resmi melantai di Bursa Efek Indonesia (BEI) pada Kamis, 5 Desember 2025. AADI merupakan spin off bisnis batu bara dari PT Alamtri Resource Indonesia Tbk (ADRO) atau dahulu dikenal PT Adaro Energy Indonesia Tbk.
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
Direktur Utama PT Adaro Andalan Indonesia Tbk, Julius Aslan, mengatakan bisnis batu bara termal dan ekosistem penunjangnya yang jadi fokus AADI masih memiliki prospek baik ke depan. Namun, potensinya tergantung pada kondisi ekonomi regional dan global.
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
“Kebutuhan batu bara masih cukup tinggi, terutama didukung pertumbuhan ekonomi Asia. Karakteristik bisnis batu bara sangat dipengaruhi kondisi ekonomi global,” kata Julius di Gedung BEI, Kamis.
AADI melalui masa penawaran umum saham pada 29 November hingga 3 Desember 2024 dengan harga perdana saham Rp5.550 dan nilai nominal saham Rp3.125. Sementara itu, jumlah saham yang dicatatkan sebanyak 7.786.891.760 yang terdiri dari 7.008.202.560 saham pendiri dan 778.689.200 saham penawaran umum. Sementara itu, AADI memiliki nilai kapitalisasi pasar sebesar Rp43,21 triliun dengan pengumpulan dana saat IPO sebesar Rp4,32 triliun.
Sebelumnya, Manajemen AADI mengungkapkan, seluruh dana hasil dari IPO akan digunakan untuk beberapa keperluan. Sebanyak 40 persen di antaranya akan digunakan untuk memberikan pinjaman kepada anak perusahaan yakni PT Maritim Barito Perkasa atau MBP untuk mendukung aktivitas operasional. Selain itu, 15 persen lainnya akan digunakan Perseroan unntuk pembayaran kembali atas sebagian pinjaman berdasarkan perjanjian pinjaman dengan PT Adaro Indonesia atau AI.
“Sisanya digunakan oleh Perseroan untuk pembayaran kembali kepada ADRO atas sebagian pokok atas pinjaman berdasarkan perjanjian pinjaman tanggal 24 Juni 2024,” tulis manajemen ADRO dalam prospektus IPO.
Pergerakan AADI ini berawal dari pengumuman pada 11 September 2024 lalu saat PT Adaro Energy Indonesia Tbk (ADRO) memutuskan menjual saham yang dimilikinya di PT Adaro Andalan Indonesia. Perseroan berencana memisahkan bisnis pilar pertambangan dan beberapa bisnis di bawah AADI dengan pilar bisnis Adaro Minerals dan Adaro Green. Perusahaan yang dimiliki oleh Garibaldi Thohir atau Boy Thohir ini yakin langkah tersebut dapat memaksimalkan kinerja AADI dan pilar bisnis non batu bara termal.
Pilihan Editor: Adaro Energy Buka Lowongan Kerja hingga 30 November 2024