Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

Ekonomi

Menanti Koneksi Selatan-Utara Jawa Barat

Jalan tol Cisumdawu akan menghubungkan Bandung dengan sejumlah infrastruktur penting di utara Jawa Barat, seperti kawasan Rebana dan Bandara Kertajati. Membuka pusat ekonomi dan mengundang investasi baru.

25 Januari 2022 | 00.00 WIB

Image of Tempo
Perbesar

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

Poin penting

  • Jalan tol Cisumdawu diharapkan meningkatkan konektivitas wilayah utara dan selatan Jawa Barat.

  • Waktu tempuh akses ke kawasan Rebana dan Aerocity Bandara Kertajati akan semakin singkat.

  • Jalan tol Cisumdawu diklaim sebagai salah satu jalan tol terindah di Indonesia.

JAKARTA – Menteri Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat Basoeki Hadimoeljono mengatakan penyelesaian pembangunan jalan tol Cileunyi-Sumedang-Dawuan (tol Cisumdawu) akan menunjang konektivitas wilayah selatan dan utara Jawa Barat.

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

Jalan tol ini akan terhubung dengan infrastruktur penting, seperti Bandara Kertajati di Majalengka, Pelabuhan Patimban di Subang, serta pengembangan kawasan ekonomi Ciayu Majakuning (Cirebon-Indramayu-Majalengka-Kuningan) dan kawasan Rebana (Subang-Cirebon-Majalengka) di wilayah utara Jawa Barat. "Saya mengapresiasi upaya-upaya untuk mempercepat penyelesaian jalan tol Cisumdawu," kata Basuki, kemarin.

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

Jalan tol Cisumdawu seksi 1 Cileunyi-Pamulihan mulai beroperasi hari ini. Uji laik fungsi jalan tol penghubung Kabupaten Bandung dan Kabupaten Sumedang ini berlangsung pada 17-18 Januari lalu dengan hasil baik. Proyek ini digarap oleh PT Citra Karya Jabar Tol, perusahaan patungan dari PT Citra Marga Nusaphala Persada, PT Brantas Abipraya (Persero), PT Waskita Toll Road, dan PT Jasa Sarana.

Kepala Badan Perencanaan Pembangunan Daerah (Bappeda) Jawa Barat, Ferry Sofwan Arif, mengatakan pembangunan jalan tol Cisumdawu akan mendukung operasi Bandara Kertajati, bertepatan dengan penghentian operasi Bandara Halim Perdanakusuma di Jakarta Timur yang sedang direvitalisasi. Dengan demikian, kata dia, ada sebagian penerbangan yang akan dialihkan ke Bandara Kertajati. “Jalan tol ini juga membangun konektivitas antara Bandung dan kawasan industri,” ujar dia.

Jalan tol Cisumdawu merupakan bagian dari penopang pengembangan ekonomi kawasan Rebana Jawa Barat yang akan memiliki 13 kota industri baru. Menurut Ferry, sebagian kecil wilayah sudah mulai dibangun, terutama di Subang bagian barat, yaitu Subang Smartpolitan.

Setelah beroperasi penuh, kata dia, jalan tol Cisumdawu akan memberikan kemudahan untuk akses barang masuk dan keluar di kawasan industri tersebut. "Saat ada bahan baku dari sekitar Jawa Barat, dari luar Jawa Barat, atau bahkan bahan baku impor, lalu diolah di kawasan industri, hasilnya bisa diekspor melalui Pelabuhan Patimban atau Bandara Kertajati,” kata dia.

Kendaraan dari arah ruas jalan tol Cisumdawu seksi 1 Rancakalong Cileunyi keluar di gerbang tol Cileunyi, Kabupaten Bandung, Jawa Barat, 24 Januari 2022. TEMPO/Prima Mulia

Pengembangan kawasan Rebana diatur dalam Peraturan Presiden (Perpres) Nomor 87 Tahun 2021. Dalam regulasi ini disebutkan bahwa kawasan Rebana yang berada di tujuh kabupaten/kota akan mendapatkan pendanaan dari Anggaran Pendapatan dan Belanja Negara (APBN) serta sumber pendanaan lain.

Gubernur Jawa Barat Ridwan Kamil mengatakan jalan tol Cisumdawu akan mempercepat pergerakan arus barang dan jasa dari Jawa Barat wilayah selatan menuju utara atau sebaliknya. Jalan tol Cisumdawu juga merupakan salah satu jalan tol terindah di Indonesia dengan pemandangan dataran tinggi di Jawa Barat. "Jadi, saya sangat optimistis pada 2022 ini ekonomi akan bangkit, salah satunya dengan dibukanya jalan tol Cisumdawu seksi 1," kata Ridwan.

Sebelumnya, Ridwan mengatakan dua kawasan industri di Metropolitan Rebana akan ditawarkan kepada investor Timur Tengah. Dua kawasan industri itu adalah Aerocity Kertajati Majalengka dan eks lahan perkebunan PT Rajawali Nusantara Indonesia (Persero) di Subang. Promosi dua kawasan tersebut masuk agenda safari investasi yang dilakukan di Abu Dhabi, Uni Emirat Arab, beberapa waktu lalu.

Kepala Badan Pengatur Jalan Tol (BPJT) Kementerian Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat, Danang Parikesit, mengatakan, berdasarkan hasil uji coba, jalan tol Cisumdawu seksi 1 dapat memangkas waktu tempuh perjalanan Bandung-Cirebon. Jika melalui jalan raya biasa, rute itu ditempuh selama satu jam, sedangkan lewat jalan tol Cisumdawu hanya 15 menit. "Arus mobilisasi barang dan jasa menjadi lebih efisien, sehingga industri dan pariwisata di wilayah sekitar dapat terus tumbuh," kata Danang.

Saat seluruh ruas jalan tol Cisumdawu beroperasi dan terkoneksi dengan jalan akses Bandara Kertajati, Danang yakin waktu tempuh dari Bandung ke Bandara Kertajati sejauh 180 kilometer bisa terpangkas hingga 50 persen. “Dari Bandung menuju Kertajati bisa satu jam," ujar dia.

Kepala Satuan Kerja Pelaksanaan Jalan Bebas Hambatan Cisumdawu, Vidi Ferdian, mengatakan ruas jalan tol ini juga terhubung dengan jalan tol Padalarang-Cileunyi (Padaleunyi) interchange Cileunyi. Interchange Cileunyi terdiri atas tiga simpang susun, yakni underpass, jalan nasional, dan jembatan tol. Interchange tersebut menghubungkan jalan nasional menuju Bandung, Garut, Sumedang, jalan tol Padaleunyi, serta jalan tol Cisumdawu. “Dulu simpang Cileunyi adalah daerah macet. Alhamdulillah sekarang sudah bisa terurai,” kata dia.

LARISSA HUDA | AHMAD FIKRI (BANDUNG)
Image of Tempo
Image of Tempo
Berlangganan Tempo+ untuk membaca cerita lengkapnyaSudah Berlangganan? Masuk di sini
  • Akses edisi mingguan dari Tahun 1971
  • Akses penuh seluruh artikel Tempo+
  • Baca dengan lebih sedikit gangguan iklan
  • Fitur baca cepat di edisi Mingguan
  • Anda Mendukung Independensi Jurnalisme Tempo
Lihat Benefit Lainnya
Image of Tempo

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

Image of Tempo
Logo Tempo
Unduh aplikasi Tempo
download tempo from appstoredownload tempo from playstore
Ikuti Media Sosial Kami
© 2024 Tempo - Hak Cipta Dilindungi Hukum
Beranda Harian Mingguan Tempo Plus