Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

Ekonomi

Kejar Target Proyek Tol Cisumdawu

Proyek jalan tol Cisumdawu yang menghubungkan Kabupaten Bandung dengan kawasan utara Jawa Barat akan rampung pada Juni 2022. Terganjal persoalan teknis konstruksi hingga pembebasan lahan.

25 Januari 2022 | 00.00 WIB

Image of Tempo
Perbesar

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

Poin penting

  • Jalan tol Cisumdawu seksi I beroperasi mulai hari ini.

  • Pemerintah mengejar target perbaikan ruas tol Cisumdawu yang tertimbun tanah longsor.

  • Jalan tol Cisumdawu diharapkan akan mendukung pengoperasian Bandara Kertajati.

BANDUNG – Jalan tol Cileunyi-Sumedang-Dawuan (jalan tol Cisundawu) seksi I yang menghubungkan Cileunyi di Kabupaten Bandung dan Pamulihan di Sumedang mulai dibuka pada hari ini. Gubernur Jawa Barat Ridwan Kamil mengatakan masyarakat sudah bisa menggunakan ruas tol sepanjang 11,4 kilometer itu secara gratis selama dua pekan. “Setelah itu, kami tunggu masukan dari masyarakat kurang-lebihnya apa,” kata Ridwan, kemarin.

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

Ridwan menargetkan pengoperasian enam seksi jalan tol Cisumdawu dari Cileunyi hingga Dawuan di Subang rampung pada Juni 2022. Jalan tol Cisumdawu akan tersambung dengan jalan tol Cikopo-Palimanan (Cipali) hingga akses jalan tol Bandara Kertajati di Majalengka.

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

Menurut Ridwan, akses jalan tol Cipali menuju Bandara Kertajati juga sudah rampung. “Dengan demikian, pertengahan tahun ini masyarakat sudah bisa ke bandara secara langsung kurang-lebih 40 menit,” kata Ridwan. Ia menambahkan, pengoperasian secara penuh jalan tol Cisumdawu diyakini mampu mendorong pengoperasian penuh Bandara Kertajati di Majalengka.

Gubernur Ridwan Kamil meresmikan pembukaan ruas tol Cisumdawu seksi I Rancakalong Cileunyi, di gerbang tol Cileunyi, Kabupaten Bandung, Jawa Barat, 24 Januari 2022. TEMPO/Prima Mulia

Awalnya, pemerintah menargetkan pembangunan jalan tol Cisumdawu selesai pada akhir 2021. Namun target proyek ini beberapa kali dimundurkan karena sejumlah persoalan. Ridwan berujar masih ada sejumlah pekerjaan yang harus dikebut, di antaranya perbaikan lahan akibat tanah longsor di seksi II hingga soal pembebasan lahan. Menurut dia, masih ada sekitar 5 persen lahan yang masih belum dibebaskan. “Tapi tidak menghalangi kesempurnaan konstruksi karena itu masalah administrasi yang sudah jelas komitmennya,” kata dia.

Kepala Badan Pengatur Jalan Tol (BPJT) Kementerian Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat, Danang Parikesit, mengatakan jalan tol Cisumdawu seksi I bisa ditempuh hanya dalam waktu sekitar 10 menit. Menurut dia, tarif tol Cisumdawu Rp 1.000 per kilometer untuk kendaraan golongan I. Adapun untuk golongan II dan III masing-masing Rp 1.500 dan Rp 2.000 per kilometer.

Danang berujar perbaikan lahan longsor menjadi kendala terberat dalam pengerjaan seksi II. Masalah tersebut akan menentukan pengoperasian seksi III yang bisa menjadi alternatif pengguna jalan untuk menghindari Jalan Cadas Pangeran, Sumedang. Perbaikan di seksi II juga akan menentukan kecepatan pengoperasian jalan tol Cisumdawu secara penuh.

Menurut Danang, kesulitan dalam pembangunan jalan tol Cisumdawu terletak pada pekerjaan timbunan dan galian. Dia menyebutkan tinggi galian itu bahkan bisa lebih dari 40 meter. Danang mengatakan, untuk mengatasi galian tersebut, dibutuhkan teknologi pengamanan lereng yang sangat canggih, demikian juga untuk timbunan-timbunan. “Kemudian teknologi konstruksi juga hal lain yang kami harapkan bisa diatasi segera,” kata dia.

Saat ini, pembangunan seksi III Sumedang-Cimalaka sepanjang 4,05 kilometer sudah rampung 100 persen. Adapun pembangunan konstruksi seksi IV Cimalaka-Legok sepanjang 8,20 kilometer baru rampung 18,97 persen.

Laju Proyek Tol Cisumdawu

Direktur Jalan Bebas Hambatan, Direktorat Jenderal Bina Marga, Kementerian Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat, Budi Himawan, mengatakan evaluasi perbaikan seksi II di Desa Mulyasari dan Desa Sirnamulya, Kabupaten Sumedang, akan selesai pada Juni mendatang.

Jalan tol Cisumdawu dibangun dengan skema kerja sama pemerintah dan badan usaha (KPBU). Jalan tol Cisumdawu seksi I dan II dikerjakan oleh pemerintah sebagai bagian dari viability gap fund (VGF) untuk menaikkan kelayakan investasi jalan tol tersebut. Konstruksi seksi II yang dikerjakan pemerintah menghabiskan biaya Rp 2,7 triliun. Sedangkan biaya pembangunan seksi II Pamulihan-Sumedang sepanjang 17,05 kilometer sebesar Rp 4,3 triliun.

Sementara itu, seksi III (Sumedang-Cimalaka), seksi IV (Cimalaka-Legok), seksi V (Legok-Ujungjaya), dan seksi VI (Ujungjaya-Dawuan) dikerjakan badan usaha jalan tol, yakni PT Citra Karya Jabar Tol, dengan nilai investasi Rp 8,41 triliun, termasuk biaya konstruksi Rp 5,58 triliun.

Direktur PT Citra Karya Jabar Tol, Bagus Medi Suarso, mengatakan akan mempercepat pengerjaan jalan tol Cisumdawu seksi III-VI. Menurut dia, pembangunan seksi III sudah rampung dan seksi VI mendekati selesai. “Tinggal seksi IV dan V. Ini juga kami sedang mencoba menambah kontraktor baru supaya bisa dikeroyok,” kata Bagus belum lama ini.

AHMAD FIKRI (BANDUNG) | CAESAR AKBAR | LARISSSA HUDA
Image of Tempo
Image of Tempo
Berlangganan Tempo+ untuk membaca cerita lengkapnyaSudah Berlangganan? Masuk di sini
  • Akses edisi mingguan dari Tahun 1971
  • Akses penuh seluruh artikel Tempo+
  • Baca dengan lebih sedikit gangguan iklan
  • Fitur baca cepat di edisi Mingguan
  • Anda Mendukung Independensi Jurnalisme Tempo
Lihat Benefit Lainnya
Image of Tempo

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

Image of Tempo
Logo Tempo
Unduh aplikasi Tempo
download tempo from appstoredownload tempo from playstore
Ikuti Media Sosial Kami
© 2024 Tempo - Hak Cipta Dilindungi Hukum
Beranda Harian Mingguan Tempo Plus