Baca berita dengan sedikit iklan, klik disini
JAKARTA – Para pengelola jalan tol berupaya memulihkan arus pendapatan seiring dengan peningkatan volume lalu lintas harian (LHR) kendaraan. Kepadatan di beberapa ruas jalan tol pun nyaris serupa dengan kondisi sebelum masa pandemi Covid-19.
“Pemulihannya rata-rata 90-100 persen dari masa normal,” kata Sekretaris Perusahaan PT Waskita Toll Road (WTR), Alex Siwu, kepada Tempo, kemarin.
Sektor usaha jalan tol tergolong pulih lebih dini karena masih ditopang pergerakan mobil barang. Dalam perbandingan tahunan—dari September 2020 ke September 2021—persentase LHR jalan tol anak usaha PT Waskita Karya (Persero) Tbk itu sebelumnya sudah naik secara beragam di berbagai ruas, sebesar 6-23 persen, bergantung pada lokasinya.
Kendati tak merinci capaian transaksi kendaraan di ruas milik perusahaannya, Alex memastikan pembukaan jalur baru akan mendongkrak LHR dan pendapatan. Di ruas Bekasi- Cawang-Kampung Melayu, Alex mencontohkan, manajemen WTR bakal merampungkan konstruksi seksi 1 A yang terhubung dengan jalan tol Wiyoto Wiyono. Jalur bebas hambatan baru milik Grup Waskita Karya itu pun akan mengaitkan area padat di Kampung Melayu dan D.I. Panjaitan menuju Kalimalang dan Bekasi Barat. “Yang segera beroperasi otomatis menambah traffic,” tutur Alex.
Perusahaan pun tengah mengejar penyelesaian konstruksi lima ruas lain hingga awal 2023, dari jalan tol Kayu Agung-Palembang-Betung, jalan tol Ciawi-Sukabumi seksi 2, Cimanggis-Cibitung seksi Jatikarya-Cikeas, Krian-Legundi-Bunder, serta jalan tol Pasuruan-Probolinggo seksi 4 A.
- Akses edisi mingguan dari Tahun 1971
- Akses penuh seluruh artikel Tempo+
- Baca dengan lebih sedikit gangguan iklan
- Fitur baca cepat di edisi Mingguan
- Anda Mendukung Independensi Jurnalisme Tempo