Baca berita dengan sedikit iklan, klik disini
TEMPO.CO, Jakarta - Bawang merah asal Bima, Nusa Tenggara Barat dan Brebes, Jawa Tengah, diekspor ke pasar internasional dengan harga US$ 1.500 (setara dengan Rp 20 juta) per ton dengan volume ekspor mencapai 84 ton per minggu.
Negara yang menjadi tujuan ekspor antara lain Singapura, Thailand, dan Cina. "Mereka mengimpor bawang merah dari Indonesia sambil menunggu panen di sana," kata Ketua Asosiasi Pembenihan Bawang Merah Indonesia Agusman Kastoyo di Brebes, Jawa Tengah, Jumat, 18 Agustus 2017.
Dia menjelaskan, dalam sekali pengapalan, bawang merah yang diekspor mencapai 4 kontainer.
Baca: Resep Sari Bawang Merah Penangkal Bakteri
Dia memperkirakan kebutuhan domestik mencapai 1,5 juta ton per tahun. "Sekarang bisa ekspor seminggu 3 kali dengan isi 1 kontainer sebanyak 28 ton," ucapnya.
Agusman menambahkan, sebagian besar bawang merah yang diekspor berasal dari Bima, Nusa Tenggara Barat, yakni sebesar 90 persen. Hal itu karena wilayah tersebut memulai panen lebih dulu dibandingkan dengan Brebes, Jawa Tengah.
Tahun ini, kata dia, Indonesia sudah kembali mengekspor bawang merah. Tahun lalu justru terjadi sebaliknya. Indonesia mengimpor benih bawang merah sebanyak 2.000 ton guna memenuhi kebutuhan konsumsi dalam negeri.
BISNIS
Baca berita dengan sedikit iklan, klik disini
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
Baca berita dengan sedikit iklan, klik disini