Baca berita dengan sedikit iklan, klik disini
TEMPO.CO, Jakarta - Analis First Asia Capital David Sutyanto mengatakan indeks harga saham gabungan (IHSG) hari ini berpeluang melanjutkan penguatannya dan mencatatkan level tertinggi baru. IHSG diperkirakan bergerak di kisaran 5.860 hingga resisten di 5.930.
David mengatakan IHSG memiliki sejumlah katalis positif penguatan IHSG. "Katalis tersebut antara lain redahnya resiko pasar eksternal, pergerakan bullish harga sejumlah komoditas seperti nikel dan batubara, serta spekulasi penurunan bunga acuan Bank Indonesia bulan ini," ujarnya seperti dilansir keterangan tertulis, Senin, 21 Agustus 2017.
Baca: Terimbas Bursa Saham Global, IHSG Menguat Sepekan Ini
Di akhir pekan lalu, IHSG cenderung bergerak di teritori positif di tengah meningkatnya resiko pasar global dan kawasan Asia. Sempat menguat hingga 21 poin, IHSG akhirnya tutup dengan menguat tipis 1,892 poin atau 0,03 persen di 5.893,841.
Menurut David, penguatan IHSG terjadi di tengah koreksi yang umumnya melanda bursa kawasan Asia. Pelemahan terjadi menyusul meningkatnya kekhawatiran pasar atas serangan teroris di Barcelona. Selain itu, terjadi kisruh politik di Amerika yang bisa menggagalkan rencana Presiden Donald Trump melakukan reformasi perpajakan.
Simak: IHSG Berpotensi Melanjutkan Kenaikan Pekan Ini
Penguatan IHSG turut ditopang aksi beli selektif atas saham tambang, menyusul tren bullish harga komoditas batubara dan logam. Selain itu, penguatan IHSG turut ditopang kenaikan saham sektor konsumsi dan infrastruktur.
Selama sepekan kemarin, IHSG berhasil menguat 2,2 persen menguji resisten kuat di 5.910. Sentimen positif sepekan kemarin terutama ditopang dari data ekonomi domestik dan pergerakan bullish harga sejumlah komoditas.
VINDRY FLORENTIN
Baca berita dengan sedikit iklan, klik disini
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
Baca berita dengan sedikit iklan, klik disini