Baca berita dengan sedikit iklan, klik disini
TEMPO.CO, Jakarta - Indonesia meminta dukungan internasional untuk mengejar target rehabilitasi mangrove atau tanaman bakau seluas 600 ribu hektare hingga 2024. Forum COP26 di Glasgow salah satunya membahas
Baca berita dengan sedikit iklan, klik disini
Target rehabilitasi hutan bakau itu dibahas di Forum COP26 di Glasgow. Koordinator Restorasi Pengelolaan Ekosistem Laut dan Pesisir Direktorat Pendayagunaan Pesisir dan Pulau Kecil KKP Hery Daulay dalam diskusi publik Change.org, Rabu, 3 November 2021 mengatakan Indonesia memiliki target ambisius untuk menanam 150 hektare lahan bakau setiap tahun. Pada 2021, target rehabilitasi mangrove baru mencapai 60 ribu hektare.
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
Baca berita dengan sedikit iklan, klik disini
Co-Founder Carbon Ethics Jessica Novia mengatakan bahwa setiap tahun Indonesia kehilangan tutupan lahan hutan bakau atau mangrove seluas kota New York, Amerika Serikat. Penurunan hutan bakau seluas 52 ribu hektare.
“Selama ini degradasi mangrove menyumbang 190 juta ton karbon dioksida ekuivalen atau emisi karbon,” ujar Jessica dalam webinar Change.org, Rabu, 3 November 2021. Dalam 30 tahun, Indonesia telah kehilangan 900 ribu hektare mangrove yang semula seluar 4,2 juta hektare menjadi 3,3 juta hektare.
Sementara itu, Indonesia merupakan negara dengan kawasan hutan mangrove terbesar di dunia. Sekitar 25 persen total hutan mangrove secara global berada di Indonesia.
Dilansir dari laman Kementerian Kelautan dan Perikanan mangrove adalah jenis tanaman dikotil yang hidup di habitat air payau dan air laut. Hutan mangrove menjadi salah satu solusi yang penting untuk mengatasi berbagai jenis masalah lingkungan terutama kerusakan lingkungan yang disebabkan oleh habitat untuk hewan.
Selain untuk mengatasi masalah lingkungan, mangrove memiliki banyak fungsi lainnya, antara lain:
- Menjadi katalis tanah dari air laut
Tanah dapat tersapu ke dalam air laut terus menerus karena bagian tanah bersentuhan langsung dengan air laut. Tanaman bakau bermanfaat untuk melindungi tanah di sekitar laut. Tanah akan menjadi lapisan yang lebih padat dengan adanya pohon bakau.
- Menjernihkan air di sekitarnya
Tanaman bakau yang tumbuh di tepian pantai akan membuat airnya jernih. Oleh sebab itu, banyak sosialisasi mengenai manfaat penanaman pohon bakau di tepi pantai.
- Melindungi pantai
Hutan mangrove merupakan wilayah yang bisa menjaga perbatasan antara kawasan darat dan laut. Hutan mangrove dapat menjadi salah satu sarana penting untuk menyelamatkan garis pantai agar tidak tergerus erosi.
4. Dapat dijadikan kayu bakar
Masyarakat yang tumbuh di sekitar pantai seringkali memanfaatkan kayu mangrove untuk menjadi kayu bakar untuk memasak. Kayu dari tanaman mangrove dapat menghasilkan api yang besar dan merata tetapi tidak menimbulkan asap yang banyak.
5. Habitat beberapa hewan
Kawasan hutan mangrove merupakan salah satu tempat yang nyaman untuk beberapa jenis makhluk hidup dan organisme. Beberapa spesies seperti udang, ikan, dan kepiting banyak berkembang biak di kawasan ini.
- Sebagai obat-obatan herbal
Tanaman mangrove juga memiliki manfaat bagi kesehatan. Tanaman ini dapat digunakan untuk mengobati diare, kusta, demam, hingga sakit gigi.
MAGHVIRA ARZAQ KARIMA | EK