Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
TEMPO.CO, Jakarta - Menteri Badan Usaha Milik Negara (BUMN) Erick Thohir mengatakan pemerintah sedang menyusun roadmap lima tahun untuk mengantisipasi lonjakan penumpang di masa liburan seperti Natal dan tahun baru (Nataru) atau Lebaran. Dia menyebut jumlah jumlah penduduk Indonesia yang mencapai 280 juta membuat kapasitas bandara tidak akan cukup apabila tak ada perencanaan yang sistematis.
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
"Pemerintah ingin semuanya terencana. Tidak bisa lagi sifatnya musiman atau kagetan. Kami sedang membuat rencana lima tahun ke depan, bagaimana situasi Lebaran dan Nataru bisa lebih tertata," kata Erick Thohir dalam keterangan tertulisnya, dikutip Sabtu, 7 Desember 2024.
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
Ia menambahkan upaya ini juga melibatkan kerja sama lintas kementerian dan sektor swasta. Dengan langkah-langkah ini, Erick Thohir berharap peningkatan layanan dan penurunan harga tiket dapat mendukung kenyamanan masyarakat selama periode liburan akhir tahun, sekaligus mendorong pertumbuhan ekonomi dan pariwisata Indonesia.
Ketua Umum PSSI itu juga menyoroti pentingnya perubahan pola pikir masyarakat dalam merencanakan perjalanan menggunakan moda transportasi pesawat. Erick mengatakan kebiasaan membeli tiket di menit-menit terakhir sering menjadi penyebab kenaikan harga tiket yang dikeluhkan.
"Dampak penurunan harga tiket terhadap peningkatan jumlah penumpang mungkin baru terlihat satu minggu lagi. Orang Indonesia biasanya beli tiket di akhir-akhir keberangkatan, sama seperti beli tiket bola. Begitu tiket habis, baru marah," ujar Erick Thohir.
Erick Thohir mengimbau masyarakat perlu mulai merencanakan perjalanan jauh-jauh hari, seperti yang lazim dilakukan di negara lain.
"Kalau di luar negeri, orang sudah booking tiket dan hotel jauh-jauh hari. Tidak bisa lagi mendadak. Ketika dadakan, harga tiket pasti mahal," kata Erick Thohir.
Erick Thohir menceritakan pengalamannya saat kuliah di luar negeri. "Dulu saya cari tiket murah dari koran. Tiket murah itu biasanya tidak direct, harus transit dua kali. Jadi, memang semuanya harus direncanakan," katanya.
Dia memastikan keputusan penurunan harga tiket pesawat menjelang Natal 2024 dan Tahun Baru 2025 atau Nataru akan terealisasi. Dalam kunjungannya ke Terminal 3 Bandara Internasional Soekarno-Hatta Rabu, 4 Desember 2024, Erick Thohir mengatakan penurunan harga tiket pesawat ini merupakan instruksi Presiden Prabowo Subianto.
“Tadi saya bersama Direksi Garuda, Citilink, dan Pelita Air ngecek harga tiket, ternyata benar turun. Ini juga berkat kerja sama dengan Pertamina dan pengelola bandara. Kami mencoba membantu harga tiket lebih baik sesuai dengan instruksi Bapak Presiden," kata Erick Thohir.
Meski demikian, Erick Thohir mengatakan upaya ini belum final dan akan terus dievaluasi. "Ada target pada 15 Desember, akhir bulan saya cek lagi, dan nanti Maret juga saya cek lagi. Ini proses yang harus terus diperbaiki," kata dia.
Pilihan Editor: PLN dan Investor Arab Saudi Bangun PLTS Terapung di Sumbar, Nilainya Tembus Rp 50 Triliun