Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
TEMPO.CO, Jakarta - Presiden Prabowo Subianto menyampaikan, pemerintah menetapkan rincian untuk anggaran makan bergizi gratis per anak dan ibu hamil seharga Rp10.000. Ia meyakini, alokasi tersebut cukup untuk kebutuhan-kebutuhan di daerah. Namun, awalnya, anggaran untuk makan bergizi gratis ditetapkan seharga Rp15.000.
Program makan bergizi gratis yang semula dinamakan makan siang gratis telah dibahas dalam rapat kabinet pemerintahan Jokowi. Pembahasan ini dibenarkan oleh Menteri Koordinator Bidang Perekonomian, Airlangga Hartarto. Ia juga menyampaikan, pemerintah sudah memiliki data tentang jumlah ibu hamil, balita, dan anak-anak sekolah dari TK, SD, dan SMP untuk menghitung anggaran makan siang gratis.
Tak hanya itu, Airlangga juga menyampaikan, anggaran untuk program makan siang gratis ini sekitar Rp15.000 per anak. Jumlah ini di luar anggaran untuk program susu gratis. Namun, besaran anggaran ini akan diterapkan secara merata di seluruh wilayah Indonesia.
“Per anak kira-kira Rp 15 ribu,” ujar Airlangga, pada 26 Februari 2024 silam.
Menteri Kesehatan era Jokowi, Budi Gunadi, mengatakan, dana Rp15.000 per porsi tersebut cukup untuk daerah tertentu. “Kalau di Jogja ya cukup,” ujar Budi, pada 27 Februari 2024.
Setelah itu, wacana pemotongan anggaran makan bergizi gratis ini muncul ke publik agar jumlah siswa yang merasakan manfaatnya lebih banyak. Isu pemangkasan ini muncul usai ekonom Verdhana Sekuritas Heriyanto Irawan mengaku telah bertemu dengan Tim Gugus Tugas Sinkronisasi Prabowo-Gibran.
“Setelah dikomunikasikan angka Rp71 triliun, tim ekonomi presiden terpilih memikirkan apakah biaya makanan per hari itu bisa diturunkan lebih hemat dari Rp15.000 ke Rp9.000 atau Rp7.500. Bisa kita pahami tentunya mereka mau program itu menyentuh lebih banyak rakyat,” ujar Heriyanto, seperti dikutip Antara, pada 16 Juli 2024.
Namun, saat itu, Airlangga mengatakan, anggaran makan bergizi gratis tetap sesuai Rancangan Anggaran Pendapatan dan Belanja Negara (RAPBN) 2025.
“(Anggaran makan bergizi gratis) dalam RAPBN masih sama,” ucapnya.
Saat ini, Prabowo mengumumkan, makan bergizi gratis yang merupakan sesuatu tambahan kesejahteraan bagi rakyat akan dipatok harga Rp10.000 per porsi. Sebab, kondisi sekarang tidak memungkinkan untuk mempertahankan anggaran Rp15.000 per porsi.
“Kita ingin Rp 15.000, tapi kondisi anggaran mungkin Rp 10.000. Kita hitung untuk daerah-daerah itu cukup, cukup bermutu dan bergizi,” kata Prabowo, pada 29 November 2024.
Prabowo mencontohkan keluarga yang memiliki tiga sampai empat anak bisa mendapat Rp2,7 juta per bulan dari kebijakan ini.
“Jadi, kalau ini semua dengan bantuan-bantuan bansos dan tunjangan sosial lainnya termasuk Program Keluarga Harapan dan bantuan-bantuan lainnya saya kira upaya pemerintah untuk mengamankan semua lapisan masyarakat,” jelas Prabowo.
Di sisi lain, Kepala Kantor Komunikasi Kepresidenan, Hasan Nasbi, mengatakan, uji coba program makan bergizi gratis dengan anggaran senilai Rp10.000 per porsi sudah dilakukan hampir setahun ini di berbagai daerah.
"Sudah dilakukan uji coba hampir setahun ini. Jadi di Pulau Jawa, untuk ketercukupan 600-700 kalori per sajian, bisa dengan harga maksimal Rp10.000," kata Hasan, pada 30 November 2024.
Hasan menyampaikan, program makan bergizi gratis sudah diuji coba di wilayah Jawa Barat, Jawa Tengah, dan DKI Jakarta. Dengan indeks anggaran Rp10.000 per porsi, alokasi APBN untuk program makan bergizi gratis ditetapkan Rp71 triliun pada 2025.
RACHEL FARAHDIBA R | ANDIKA DWI | DANIEL A. FAJRI | ANTARA
Pilihan editor: Anggaran Makan Bergizi Gratis Menciut Jadi Rp 10.000 per Anak, Apakah Layak?
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini