BISNIS perumahan tampaknya akan terus marak dan kantor Menteri Perumahan Rakyat memproyeksikan bahwa kebutuhan rumah di Indonesia mencapai 782 ribu unit per tahun. Peluang itu segera dimanfaatkan oleh para developer, di antaranya PT Modern yang pekan ini akan menjual obligasi senilai Rp 100 miliar di Bursa Efek Surabaya. Dilihat dari kupon bunga yang ditawarkan, obligasi berjangka lima tahun ini memang tidak terlalu banyak menawarkan keuntungan bagi investor. Pada tahun pertama, kupon bunganya hanya 15%, sedangkan tahun-tahun berikutnya, kupon akan diberi berdasarkan rata-rata tingkat bunga deposito 6 bulan di lima bank pemerintah (BRI, BDN, BNI, BTN, dan Bank Eksim) plus premi tetap sebesar 1,25%. ''Kami optimistis, obligasi yang kami tawarkan akan mampu menarik banyak peminat,'' kata Samadikun Hartono, Presdir Modernland. Selain itu, juga dijanjikan obligasi ini akan dilunasi tepat waktu. Caranya, setiap tahun perusahaan akan menyisihkan sebagian pendapatannya (sinking funds) sebesar Rp 6 miliar. Jika dijumlah, selama lima tahun, sinking funds ini memang baru Rp 30 miliar. ''Tapi jangan khawatir, kami pasti memiliki dana Rp 100 miliar pada saat pelunasan lima tahun kemudian,'' kata Samadikun. Adapun hasil penjualan obligasi Seri I, sebesar 25% akan digunakan untuk melunasi seluruh utang Modernland. Sisanya yang Rp 75 miliar akan digunakan untuk biaya pembangunan dan modal kerja. Dan salah satu proyeknya adalah perluasan Modernland Cipondoh di Tangerang, Jawa Barat.
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini