Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

Bisnis

Profil Chairul Tanjung, Si Anak Singkong Pemilik Transmart yang Sejumlah Gerainya Tutup Permanen

Kabar Transmart menutup 7 gerai cukup mengagetkan, mengingat pemiliknya adalah konglomerat ternama. Berikut profil lengkapnya.

3 Februari 2023 | 18.14 WIB

Image of Tempo
Perbesar
Chairul Tanjung. TEMPO/Aditia Noviansyah

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

TEMPO.CO, Jakarta - Kabar Transmart atau PT Trans Retail Indonesia menutup 7 gerai cukup mengagetkan. Betapa tidak, pemiliknya adalah Chairul Tanjung atau CT yang dikenal sebagai konglomerat ternama di Indonesia.

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

CT yang juga merupakan mantan Menteri Koordinator Perekonomian pada 19 Mei 2014 hingga 20 Oktober 2014 tersebut dikenal sebagai “Anak Singkong”.

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

Penutupan tujuh gerai itu sudah dilakukan secara bertahap sejak pandemi Covid-19. Sebanyak 6 gerai di antarnya berada di Jakarta dan satu di Batam.

“Langkah penutupan gerai retail itu terpaksa dilakukan untuk melakukan efisiensi di tengah gempuran ekonomi yang tengah melanda Indonesia,” kata Vice President Corporate Communication Transmart Satria Hamid kepada Tempo, Rabu 1 Februari 2023. Opsi penutupan toko terpaksa dilakukan untuk efisiensi, karena pandemi turut mengubah pola belanja masyarakat.

Rekam jejak Chairul Tanjung

Nama Chairul Tanjung dikenal luas sebagai pengusaha sukses yang memimpin CT Corp. CT masuk ke posisi ketiga orang terkaya di Indonesia versi majalah Forbes pada awal Januari 2022.

Dalam daftar miliarder real time versi Forbes yang dikutip Jumat, 7 Januari 2022, kekayaan Chairul naik US$ 16 juta menjadi US$ 7,5 miliar atau setara dengan Rp 107,62 triliun.

Ia memulai bisnisnya ketika kuliah di Fakultas Kedokteran Gigi, Universitas Indonesia. Meski sempat jatuh bangun, akhirnya ia sukses membangun bisnisnya, seperti dikutip dari laman Kementerian Koordinator Bidang Perekonomian.

Kini perusahaan konglomerasi miliknya CT Corp, menjadi sebuah perusahaan yang membawahi beberapa anak perusahaan, seperti Trans Corp, Bank Mega, dan CT Global Resources.

Mega Corp adalah perusahaan induk untuk jasa keuangan yang melayani masyarakat di sektor perbankan, asuransi, pembiayaan, dan pasar modal. Trans Corp adalah perusahaan induk yang bergerak di bisnis media, gaya hidup, dan hiburan. Sedangkan CT Global Resources adalah perusahaan induk yang fokus pada bisnis perkebunan.

Pria kelahiran Jakarta, pada 16 Juni 1962 ini pernah berbagi pengalamannya selama menjadi wirausaha. Setelah melintang selama puluhan tahun di dunia bisnis, ia mengaku telah menemukan resep sukses.

Selanjutnya: "Anda akan bisa sukses, kalau bisa membeli..."

"Anda akan bisa sukses, kalau bisa membeli masa depan dengan harga sekarang," ujarnya seperti dikutip Tempo, Senin, 12 November 2012.

Ia pun mencontohkan bahwa seorang wirausaha harus pandai meramal. "Harus mengetahui tren yang ada di depan, apa yang terjadi di depan," ujarnya. "Contohnya, di tahun 70an menciptakan air minum air mineral dengan merek Aqua dan di waktu itu dianggap gila. Tapi sekarang orang tetap saja menyebut air mineral lainnya Aqua, walaupun mereknya bukan Aqua."

Kisah keberhasilan Chairul sebagai pengusaha dituangkan dalam buku biografi yang berjudul “Chairul Tanjung Si Anak Singkong”. Buku ini bercerita perjalanan hidupnya sampai akhirnya menjadi konglomerat.

Nilai akuisisi Transmart, terbesar di bidang retail

Kisah Transmart harus dimulai dari Carrefour, perusahaan asal Prancis yang masuk ke Indonesia yang membuka retail. Namun tidak berlangsung lama, hingga pada 2010, Carrefour menawarkan penjualan saham kepada CT Crop. Kesepakatan akhirnya dicapai dengan MoU pembelian Carrefour Indonesia yang diteken 12 Maret 2010 di Prancis.

Pada 16 April 2010, CT mengumumkan telah menguasai 40 persen kepemilikan saham di PT Carrefour Indonesia senilai US$ 300 juta yang selanjutnya bersalin nama menjadi PT Trans Retail Indonesia. CT pun mendapat gelontoran utang dari konsorsium bank-bank asing seperti Credit Suisse dan Citi Bank.

Dua tahun kemudian, CT akhirnya membeli seluruh saham Carrefour Indonesia. Resmi pada 19 November 2012, Trans Retail menggenapkan akuisisi 100 persen saham Carrefour Indonesia dengan membeli sisa 60 persen sahamnya senilai US$ 750 juta.

Saat itu, akuisisi tersebut dinilai sebagai akuisisi terbesar di bidang retail di Indonesia. Harga tersebut dinilai pantas bagi Carrefour yang memiliki omzet penjualan mencapai US$ 13,75 triliun pada tahun 2011.

Di bawah naungan CT, raksasa retail di Indonesia ini memiliki pegawai lebih dari 12.000 pekerja. Saat itu, PT Trans Retail mengklaim hadir dengan konsep baru, berbeda dengan Carrefour yang dikenal masyarakat selama ini. Kehadiran Transmart Carrefour diklaim memiliki pembagian koridor belanja lebih rapi dan suasana belanja yang lebih nyaman, lebih luang dan lapang.

Dalam perjalanannya, Transmart Carrefour melalui PT Trans Retail pernah digugat lantaran penundaan kewajiban pembayaran utang (PKPU) oleh PT Tritunggal Adyabuana. Trans Retail Indonesia sendiri merupakan anak perusahaan dari Trans Corporation yang hadir dengan merek Carrefour, Transmart, dan Groserindo.

ANANDA PUTRI | ADE RIDWAN YANDWIPUTRA

Ikuti berita terkini dari Tempo di Google News, klik di sini.

Image of Tempo

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

Image of Tempo
>
Logo Tempo
Unduh aplikasi Tempo
download tempo from appstoredownload tempo from playstore
Ikuti Media Sosial Kami
© 2024 Tempo - Hak Cipta Dilindungi Hukum
Beranda Harian Mingguan Tempo Plus