Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
TEMPO.CO, Surabaya -Produk perawatan kulit atau skincare milik Crazy Rich Malang Gilang Widya Permana dan Shandy Purnamasari belakangan ini ramai dipertanyakan keasliannya. Beredar kabar bahwa MS Glow merupakan produk abal-abal bahkan produk skincare yang dikemas ulang atau repacking.
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
Terkait kabar tersebut, Direktur PT Kosmetika Global Indonesia (Kosme) Titis Indah Wahyu pun menepisnya. “Produk rekondisi, maksudnya gini, jadi kita membeli, terus kita repacking di sini. Jadi semua itu tidak benar,” katanya ketika ditemui Tempo di PT Kosmetika Global Indonesia Surabaya, Sabtu, 26 Maret 2022.
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
Titis menyatakan bahwa pihaknya sangat selektif dalam pemilihan bahan baku hingga proses produksi dan distribusi produk MS Glow. “Kita ada namanya Lab R&D, di mana semua formulasi itu awalnya di situ. Kemudian, diproses produksi sendiri, ada penimbangan. Artinya, kalau kita memang repacking dari luar, itu ngga akan ada namanya penimbangan tapi kita langsung masuk ke filling,” katanya.
Sementara itu, CEO J99 Corp Danang Dwi Yuanto mengatakan pihaknya melakukan produksi mulai dari proses penimbangan bahan baku, fixing hingga filling dilakukan sendiri di pabrik. “Benar-benar diproses secara aseptis karena kita di Surabaya ini, di Kosme ini juga sudah mendapat sertifikat penerapan CPKB,” katanya.
Sertifikat penerapan CPKB (Cara Pembuatan Kosmetika yang Baik) adalah dokumen sah yang merupakan bukti bahwa Industri Kosmetika telah memenuhi persyaratan CPKB dalam pembuatan Kosmetika.
Danang pun menekankan bahwa seluruh produk MS Glow telah bersertifikat Badan POM dan Halal. “Isunya di luar itu, kan kita beli kemudian di repack di sini,” kata Danang.
Selain itu, Titis menjelaskan bahwa sertifikat penerapan CPKB dikeluarkan oleh Badan POM. “Artinya, sebelum mengeluarkan itu, Badan POM udah pasti visitasi ke sini. Pasti akan melihat segala fasilitas yang ada di sini, termasuk fasilitas produksi, gudang bahan baku pasti tidak lepas dari inspeksi Badan POM,” katanya.
Terkait tanggapannya terhadap isu tersebut, dia mengatakan bahwa PT Kosmetika tidak akan menanggapi apa pun karena pihaknya memiliki semua dokumen. “Dokumen mulai dari bahan baku datang sampai bahan baku itu kita lakukan inspeksi di awal, itu semua ada dokumennya,” ucapnya.
Titis mengatakan jika pun mau dipertanyakan, apakah pihaknya repacking, masyarakat boleh menanyakan ke supplier. “Silakan diklarifikasi ke penyebar berita, apakah dia punya bukti kalau kita repacking,” ucapnya.