Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
Komunitas Muslim Polandia membawa peti mati kecil saat pemakaman bayi bernama Halikari Dhaker, di sebuah pemakaman di desa Bohoniki dekat Sokolka, Polandia, Selasa, 23 November 2021. Bayi ini meninggal dalam kandungan ibunya selama krisis pengungsi di perbatasan Belarusia-Polandia. REUTERS/Sergiy Karazy
Imam desa Bohoniki Aleksander Bazarewicz dan anggota komunitas Muslim Polandia menghadiri pemakaman bayi yang meninggal sebelum dilahirkan, di sebuah pemakaman di desa Bohoniki dekat Sokolka, Polandia, Selasa, 23 November 2021. Ibu dari bayi ini mengalami keguguran saat melintasi perbatasan Belarusia-Polandia melalui hutan lebat dan lahan basah bersama suami dan lima anaknya. REUTERS/Sergiy Karazy
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
Kuburan migran Afrika yang tidak disebutkan namanya dan warga Suriah Ahmed Al-Hassan berusia 19 tahun, keduanya korban krisis pengungsi di perbatasan negara dengan Belarusia, terlihat di pemakaman di desa Bohoniki dekat Sokolka, Polandia, 18 November 2021. Badan-badan kemanusiaan mengatakan sebanyak 13 migran tewas di perbatasan, akibat cuaca dingin dan kekurangan makanan. REUTERS/Marko Djurica
Warga Muslim Tatar menghadiri pemakaman pengungsi Afrika yang tidak disebutkan namanya, di desa Bohoniki dekat Sokolka, Polandia, 18 November 2021. Ribuan pengungsi dari berbagai negara melakukan perjalanan ke Belarus dengan harapan menemukan kehidupan yang lebih baik di Uni Eropa. REUTERS/Marko Djurica
Warga menghadiri pemakaman pengungsi berusia 19 tahun dari Suriah, Ahmed Al-Hassan, yang tenggelam di sungai Bug, di desa Bohoniki dekat Sokolka, Polandia, 15 November 2021. REUTERS/Marko Djurica
Warga Muslim Tatar Polandia menghadiri pemakaman pengungsi Yaman, Mustafa Mohammed Murshed Al-Raimi, di desa Bohoniki dekat Sokolka, Polandia, 21 November 2021. Warga Tatar telah mengirimkan bantuan pakaian dan makanan untuk para migran dan tentara Polandia di perbatasan. REUTERS/Marko Djurica
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini