Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
Coretan vandalisme "polisi pembunuh" terlihat di dinding Stadion Kanjuruhan, setelah kerusuhan pasca-pertandingan sepak bola antara Arema vs Persebaya, di Malang, Jawa Timur, Sabtu, 3 Oktober 2022. Sejumlah coretan terlihat di stadion sebagai aksi protes atas tindakan aparat yang menggunakan gas air mata dan berujung dengan tewasnya 131 orang. REUTERS/Willy Kurniawan
Coretan 1312 terlihat di dinding dan spanduk digantung di loket tiket pasca-Tragedi Kanjuruhan di Malang, Jawa Timur, Selasa, 4 Oktober 2022. Diduga 1312 merupakan kode alfabet dari kalimat A.C.A.B. yang sering digunakan sebagai ungkapan protes terhadap kebrutalan polisi. REUTERS/Willy Kurniawan
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
Bunga dan poster "hentikan kebrutalan polisi" diletakkan di pintu tribun stadion Kanjuruhan di Malang, Jawa Timur, Selasa, 4 Oktober 2022. REUTERS/Willy Kurniawan
Coretan 1312 terlihat saat orang-orang mengintip kondisi di stadion Kanjuruhan di Malang, Jawa Timur, Selasa, 4 Oktober 2022. REUTERS/Willy Kurniawan
Penggemar Bayern Munich memasang spanduk di tribun sebelum pertandingan Liga Champions melawan Viktoria Plzen di Allianz Arena, Munich, Jerman, Selasa, 4 Oktober 2022. Dalam spanduk tertulis "Lebih dari 100 orang dibunuh oleh polisi" dan "Mengenang kematian di Kanjuruhan." REUTERS/Michaela Rehle
Pengendara motor melintasi spanduk keprihatinan atas tragedi Kanjuruhan yang menewaskan 131 orang di Jalan Sukarno Hatta, Malang, Jawa Timur, Senin, 3 Oktober 2022. Dalam spanduk tersebut tercantum kode 1312 yang merupakan ungkapan protes terhadap polisi. ANTARA FOTO/Ari Bowo Sucipto
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini