Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
Anggota kepolisian Kenya yang didukung PBB berdiri di bandara setelah turun, di Port-au-Prince, Haiti 25 Juni 2024. REUTERS/Marckinson Pierre
Anggota kepolisian Kenya yang didukung PBB berdiri di bandara setelah turun, di Port-au-Prince, Haiti 25 Juni 2024. REUTERS/Marckinson Pierre
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
Anggota kepolisian Kenya yang didukung PBB memegang bendera Kenya setelah tiba di bandara Port-au-Prince, Haiti 25 Juni 2024. REUTERS/Marckinson Pierre
Kepala misi dukungan dan keamanan multinasional Kenya Godfrey Otunga, Perdana Menteri Haiti Garry Conille, Penasihat Keamanan Nasional Kenya Monica Juma, Wakil Inspektur Jenderal Polisi Kenya Noor Gabow, Menteri Kehakiman dan Keamanan Publik Haiti Carlos Hercule, dan Direktur Jenderal Haiti Polisi Nasional Rameau Normil berpose saat konferensi pers menyusul kedatangan kontingen pertama polisi Kenya sebagai bagian dari misi penjaga perdamaian di negara Karibia, di Port-au-Prince, Haiti 25 Juni 2024. REUTERS/Ralph Tedy Erol
Dua petugas Polisi Nasional Haiti mengawal sebuah buldoser lapis baja di depan kantor polisi di sebelah Bandara Internasional Toussaint Louverture setelah kedatangan kontingen pertama polisi Kenya yang didukung PBB di negara Karibia, di Port-au-Prince, Haiti 25 Juni 2024. REUTERS/Ricardo Arduengo
Seorang petugas Polisi Nasional Haiti berjaga di depan kantor polisi di sebelah Bandara Internasional Toussaint Louverture setelah kedatangan kontingen pertama polisi Kenya yang didukung PBB di negara Karibia, di Port-au-Prince, Haiti Juni 25, 2024. REUTERS/Ricardo Arduengo
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini