Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

Arsip

Selingan

400 Lagu Yok Koeswoyo

Sepanjang kariernya sebagai musikus, Yok Koeswoyo menciptakan sekitar 400 lagu. Banyak cerita di belakang lahirnya lagu-lagu itu.

10 Januari 2025 | 14.00 WIB

Image of Tempo
Perbesar
Volume 8 Album Koes Plus 1973/Dok.Tempo

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

Poin penting

  • Sepanjang kariernya sebagai musikus, Yok Koeswoyo menciptakan sekitar 400 lagu.

  • Dia menulis banyak lagu untuk Koes Plus dan Koes Bersaudara.

  • Banyak cerita di belakang lahirnya lagu-lagu itu.

“BUKAN lautan, hanya kolam susu/Kail dan jala cukup menghidupimu/Tiada badai, tiada topan kau temui/Ikan dan udang menghampiri dirimu”. Begitulah lirik lagu “Kolam Susu” yang termuat dalam album Koes Plus Volume 8 (1973). Lagu pop keroncong ini langsung “meledak” pada masanya dan masih dinyanyikan hingga kini. Penciptanya adalah Koesroyo alias Yok Koeswoyo.

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

Yok menciptakan lagu ini karena sebuah peristiwa unik. Pada suatu hari, Yok sedang memancing dan bertemu dengan seorang warga negara Jerman yang menilai orang Indonesia seharusnya makmur dan sejahtera karena tanahnya subur, apa saja bisa ditanam, dan punya sungai, laut, serta hutan yang menyediakan sumber kehidupan. “Saya pulang merenungkan ucapan orang itu dan terinspirasi membuat lagu ‘Kolam Susu’,” kata Yok dalam film dokumenter Koesroyo: The Last Man Standing (2024). Peristiwa itu juga mengilhaminya dalam penulisan lagu-lagu lain yang bertema kecintaan kepada Indonesia.

Sepanjang kariernya sebagai musikus, Yok menciptakan sekitar 400 lagu. Namun, menurut Sari Koeswoyo, putri Yok, ada kemungkinan banyak lagunya yang masih tercecer. Selain menghasilkan lagu untuk Koes Plus dan Koes Bersaudara, Yok menciptakan lagu buat penyanyi lain.

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

Ada banyak cerita yang melatari kelahiran lagu-lagu Yok. Dia, misalnya, menciptakan “Why Do You Love Me” dan “Sonya” untuk istri pertamanya, Maria Sonya Tulaar, dan “Maria” ketika Sonya meninggal karena kecelakaan. Dia juga menciptakan lagu berbahasa Prancis, “Vivre Heureux”, bagi Michelle Beguin, istri keduanya yang berasal dari Prancis.

Adapun lagu “Jemu” diciptakan Yok setelah Koes Plus menjalani konser keliling berbagai kota dan kemudian langsung masuk dapur rekaman. Lagu itu dibikin, “Karena bosan. Pulang-pulang manggung luar kota langsung rekaman. Ke luar ruangan cuma untuk buang air,” tutur Sari menirukan ucapan ayahnya.


Image of Tempo
Image of Tempo
Berlangganan Tempo+ untuk membaca cerita lengkapnyaSudah Berlangganan? Masuk di sini
  • Akses edisi mingguan dari Tahun 1971
  • Akses penuh seluruh artikel Tempo+
  • Baca dengan lebih sedikit gangguan iklan
  • Fitur baca cepat di edisi Mingguan
  • Anda Mendukung Independensi Jurnalisme Tempo
Lihat Benefit Lainnya

Di edisi cetak artikel ini terbit di bawah judul "Dari ‘Kolam Susu’ sampai ‘Jemu’".

Image of Tempo

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

Image of Tempo
>
Logo Tempo
Unduh aplikasi Tempo
download tempo from appstoredownload tempo from playstore
Ikuti Media Sosial Kami
© 2024 Tempo - Hak Cipta Dilindungi Hukum
Beranda Harian Mingguan Tempo Plus