Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
Topeng kuda dari Anggota persaudaraan Venezuela "Dancing Devils" dalam perayaan Corpus Christi tahunan dengan doa untuk mengakhiri pandemi COVID-19 di Naiguata, Venezuela, 3 Juni 2021. REUTERS/Leonardo Fernandez Viloria
Anggota persaudaraan Venezuela "Dancing Devils" menari dalam perayaan Corpus Christi tahunan dengan seruan untuk mengakhiri pandemi COVID-19 di Naiguata, Venezuela, 3 Juni 2021. REUTERS/Leonardo Fernandez Viloria
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
Anggota persaudaraan Venezuela "Dancing Devils" menari dalam perayaan Corpus Christi tahunan dengan seruan untuk mengakhiri pandemi COVID-19 di Naiguata, Venezuela, 3 Juni 2021. Sekelompok pria dewasa dan pemuda sejak tahun 1700-an berpakaian seperti iblis bertopeng yang mengadakan ritual, di mana mereka menyerahkan diri kepada Tuhan sebagai bagian dari kemenangan simbolis kebaikan atas kejahatan. REUTERS/Leonardo Fernandez Viloria
Anggota persaudaraan Venezuela "Dancing Devils" menari dalam perayaan Corpus Christi tahunan dengan seruan untuk mengakhiri pandemi COVID-19 di Naiguata, Venezuela, 3 Juni 2021. UNESCO menyatakan Iblis Menari sebagai bagian dari Warisan Budaya Non-bendawi Kemanusiaan pada tahun 2012. REUTERS/Leonardo Fernandez Viloria
Anggota persaudaraan Venezuela "Dancing Devils" menari dalam perayaan Corpus Christi tahunan dengan seruan untuk mengakhiri pandemi COVID-19 di Naiguata, Venezuela, 3 Juni 2021. Perayaan tarian topeng di Naiguata memainkan kendang untuk penari yang berpakaian iblis yang berwujud binatang, seperti kuda, anjing atau kucing, dengan lonceng diikatkan di pinggang. REUTERS/Leonardo Fernandez Viloria
Anggota persaudaraan Venezuela "Dancing Devils" menari dalam perayaan Corpus Christi tahunan dengan seruan untuk mengakhiri pandemi COVID-19 di Naiguata, Venezuela, 3 Juni 2021. Anggota persaudaraan upacara Venezuela yang dikenal sebagai Iblis Menari berdoa agar pandemi Covid-19. REUTERS/Leonardo Fernandez Viloria
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini