Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
KRI Sultan Nuku saat sandar di dermaga Lantamal IX/Ambon, 1 November 2018. Bank Indonesia bekerja sama dengan TNI AL mengelar Ekspedisi Kas Keliling Pulau Terluar, Terdepan dan Tertinggal (3T) ke-48 di sejumlah pulau di wilayah perairan Provinsi Maluku dan Nusa Tenggara Timur. Ekspedisi itu melewati tujuh pulau yakni pulau Kesui, Pulau Kei Kecil, Pulau Jamdena, Pulau Letti, Pulau Wetar, Pulau Pantar dan Solor. ANTARA FOTO/Kornelis Kaha
Personel TNI AL dan pegawai BI menurunkan peti berisi uang baru atau layak edar, 7 November 2018. Dalam Ekspedisi itu, ada sekitar 23 tim diikutsertakan, mulai dari Bank Indonesia, Pemerintah Daerah, dokter dan perawat serta sejumlah wartawan. ANTARA FOTO/Kornelis Kaha
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
Pegawai Bank Indonesia (BI) membawa peti berisi uang saat tiba di pesisir pulau Wetar, Maluku, 6 November 2018. Ketua Tim Ekspedisi Kas Keliling Pulau 3T, Bonaryadi mengatakan bahwa ada tiga kegiatan utama yang dilakukan yakni penukaran uang disertai sosialisasi, pemberian bantuan serta pengobatan gratis. ANTARA FOTO/Kornelis Kaha
Antrean penukaran uang lusuh tak layak edar di Kota Langgur, Maluku Tenggara, Maluku, 3 November 2018. Kepala Departemen Pengedalian Uang (DPU) BI Heru Pranoto mengatakan dengan layanan kas keliling ini, masyarakat bisa menukarkan uang lamanya yang telah lusuh, lecek, bahkan robek. ANTARA FOTO/Kornelis Kaha
Warga mengikuti sosialisasi ciri keaslian Rupiah di Kota Langgur, Maluku Tenggara, Maluku, 5 November 2018. Bank Indonesia menerima penukaran uang lama atau uang lusuh dengan kualitas fisik 3/4 bagian yang utuh. Artinya, bila ada uang kertas yang robek dalam 1/4 bagiannya, masih bisa ditukar ke uang baru. ANTARA FOTO/Kornelis Kaha
Warga menunjukkan pin ajakan cinta rupiah di Kota Langgur, Maluku Tenggara, Maluku, 5 November 2018. Tujuan kita ini untuk sosialisasi tentang penggunaan rupiah. Kita ingin juga masyarakat bisa cinta dengan rupiah, nggak tekuk-tekuk, nggak dilecek-lecek. ANTARA FOTO/Kornelis Kaha
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini