Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
Seorang anak kecil diajak orang tuanya ikut dalam aksi damai di Buenos Aires, Argentina, 3 Juni 2015. Ribuan orang wanita mengambil bagian dalam aksi damai mengutuk kekerasan terhadap perempuan. REUTERS/Marcos Brindicci
Teresa Ponce, memegang foto putrinya bernama Brenda yang dibakar oleh suaminya saat aksi damai di luar gedung kongres di Buenos Aires, Argentina, 3 Juni 2015. Di Argentina lebih dari 1.808 kasus kekerasan terhadap perempuan tercatat sejak tahun 2008. REUTERS/Marcos Brindicci
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
Seorang wanita membawa poster tuntutan anti-kekerasan saat berujuk rasa di Buenos Aires, Argentina, 3 Juni 2015. Terakhir Argentina juga digegerkan kasus pembunuhan gadis berusia 14 tahun yang dibunuh pacarnya sendiri karena hamil di luar nikah. REUTERS/Marcos Brindicci
Seorang wanita membawa bendera saat berujuk rasa di Buenos Aires, Argentina, 3 Juni 2015. Terakhir kasus kekerasan terhadap perempuan yang membuat geger Argentina adalah pembunuhan sadis seorang wanita yang berprofesi sebagai guru TK oleh suaminya sendiri. REUTERS/Marcos Brindicci
Para pengunjuk rasa berkumpul di luar gedung kongres menuntut kebijakan untuk mencegah kekerasan terhadap perempuan di Buenos Aires, Argentina, 3 Juni 2015. Di Argentina lebih dari 1.808 kasus kekerasan terhadap perempuan tercatat sejak tahun 2008. REUTERS/Marcos Brindicci
Para wanita mengusung pakaian bertuliskan slogan anti-kekerasan saat berujuk rasa di Buenos Aires, Argentina, 3 Juni 2015. Ribuan orang wanita mengambil bagian dalam aksi damai mengutuk kekerasan terhadap perempuan. REUTERS/Marcos Brindicci
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini