Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
Helikopter UH-60 Black Hawk milik Angkatan Udara Afghanistan yang rusak di bandara Kabul. McKenzie menekankan bahwa peralatan yang ditinggalkan itu tidak akan berguna dalam pertempuran. Twitter
Sebuah pesawat serang ringan A-29 Super Tucano dan helikopter yang rusak berada di Bandara Internasional Hamid Karzai, Afghanistan. Tidak hanya pesawat dan helikopter yang ditinggalkan militer AS tapi juga AS seperti sistem pertahanan Counter-Rocket, Artillery, and Mortar (C-RAM) canggih terpaksa ditinggalkan di Afghanistan. Twitter
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
Sebuah helikopter rusak yang diduga milik militer AS di Bandara Internasional Hamid Karzai, Afghanistan. Peralatan tempur yang ditinggalkan militer AS berupa pesawat angkut C-130H Hercules yang dipasok AS, pesawat serang ringan A-29 Super Tucano, dan helikopter angkut UH-60 Black Hawk dan Mi-17. Twitter
Sebuah pesawat serang ringan A-29 Super Tucano yang rusak di Bandara Internasional Hamid Karzai, Afghanistan. Jenderal Frank McKenzie dari Korps Marinir AS, menuruturkan "total 73 pesawat, pesawat itu tidak akan pernah terbang lagi ketika kami pergi, mereka tidak akan pernah dioperasikan oleh siapapun. Twitter
Sejumlah Helikopter UH-60 Black Hawk milik Angkatan Udara Afghanistan yang rusak di bandara Kabul. Persenjataan yang telah "dimiliterisasi" termasuk dua sistem pertahanan udara kontra-roket, artileri, dan Mortar (C-RAM), 73 pesawat, 27 Humvee, badan pesawat AS dan Afghanistan lainnya, dan 70 truk lapis baja MRAP. Twitter
Sejumlah Helikopter UH-60 Black Hawk milik Angkatan Udara Afghanistan yang rusak di bandara Kabul. Melansir Eurasiantimes.com, militer AS meninggalkan sejumlah pesawat tempur dan gundukan senjata dan peralatan. Jenderal Frank McKenzie dari Korps Marinir AS, kepala Komando Pusat AS (CENTCOM), meninggalkan barang-barang yang telah "dimiliterisasi" di Bandara Internasional Hamid Karzai di Kabul. Twitter
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini