Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
Sebuah rumah yang sebagian hancur diterjang badai Maria, diterangi oleh listrik dari generator di daerah pemukiman Villa Hugo di Canovanas, Puerto Riko, 13 Desember 2017. Villa Hugo merupakan pemukiman yang awalnya dibentuk oleh orang-orang yang rumahnya rusak atau hancur akibat Badai Hugo pada tahun 1989. REUTERS
Joe Quirindongo mencoba untuk memperbaiki tenda darurat dimana dia menyimpan beberapa barang berharganya di pemukiman Villa Hugo di Canovanas, Puerto Riko, 9 Desember 2017. Sekitar 6.000 penghuni liar yang kehilangan rumahnya akibat Badai Mari dan Badai Hugo, menempati daerah ini. REUTERS
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
Carlos Ventura membawa lembaran seng untuk membuat rumah semi permanen yang sebelumnya hancur diterjang Badai Maria, di komunitas liar Villa Hugo di Canovana, Puerto Riko, 9 Desember 2017. Ribuan korban Badai Maria dan Badai Hugo membangun rumah darurat di atas 40 hektar tanah yang membentang di lembah dataran rendah dan lereng gunung. REUTERS
Karla Gerrido bekerja dengan komputernya di depan kipas angin di rumahnya yang semi permanen di Villa Hugo, Canovanas, Puerto Riko, 11 Desember 2017. Warga korban Badai Maria dan Hugo membangun kembali tempat tinggalnya dari kayu dan besi bekas di atas tanah bukan milik mereka tanpa izin. REUTERS
Sejumlah tempat tinggal yang hancur akibat diterjang Badai maria di Villa Hugo, Canovanas, Puerto Riko, 11 Desember 2017. REUTERS
David Lopez berada di depan rumahnya yang semi permanen, di mana rumahnya telah hancur diterjang Badai Maria di Villa Hugo di Canovanas, Puerto Riko, 11 Desember 2018. REUTERS
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini