Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
Dokter Palestina Khaled al-Saedni, yang kakinya diamputasi setelah terluka dalam serangan Israel di Rumah Sakit Martir Al-Aqsa, Deir al-Balah, Jalur Gaza Tengah, 8 Januari 2025. REUTERS/Ramadhan Abed
Dokter Khaled al-Saidani memeriksa pasien di Rumah Sakit Al-Aqsa di kota Deir al-Balah, Gaza, 8 Januari 2025. Serangan udara enam bulan lalu yang merenggut kakinya juga menghancurkan rumahnya di kamp pengungsi al-Bureij serta menewaskan beberapa anggota keluarga. Seperti ribuan warga lainnya di Gaza, Al-Saidani menjadi korban sekaligus harus berperan sebagai perawat (caregiver) dalam perang yang telah menghancurkan kehidupan banyak orang. REUTERS/Ramadan Abed
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
Dokter Palestina Khaled al-Saedni memeriksa pasien di Rumah Sakit Martir Al-Aqsa di Deir al-Balah, Jalur Gaza Tengah, 8 Januari 2025. REUTERS/Ramadhan Abed
Dokter Khaled al-Saidani memperlihatkan kakinya yang telah diamputasi dan menggunakan kaki prostetik buatan lokal di Rumah Sakit Al-Aqsa di kota Deir al-Balah, Gaza, 8 Januari 2025. REUTERS/Ramadan Abed
Dokter Palestina Khaled al-Saedni, yang kakinya diamputasi setelah terluka dalam serangan Israel di Rumah Sakit Martir Al-Aqsa, Deir al-Balah, Jalur Gaza Tengah, 8 Januari 2025. REUTERS/Ramadhan Abed
Dokter Palestina Khaled al-Saedni saat akan memeriksa pasien di Rumah Sakit Martir Al-Aqsa di Deir al-Balah, Jalur Gaza Tengah, 8 Januari 2025. REUTERS/Ramadhan Abed
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini