Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
Suasana Kirab Keraton Djipang. Berdasarkan informasi sementara, keraton yang dipimpin raja bernama PRA Barik Barliyan Surowiyoto telah berdiri sejak 2014. Facebook/Pra Arya Jjipang II
Keraton Djipang yang berkedudukan Kecamatan Cepu, Blora, Jawa Tengah. Keraton ini bernama Djipang. Menurut Gubernur Jawa Tengah Ganjar Pranowo, keberadaan keraton itu tak menimbulkan keributan di kalangan masyarakat sekitar. Ganjar pun menuturkan keraton tersebut lebih kepada pariwisata. Facebook/Pra Arya Jjipang II
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
Publik tengah dihebohkan dengan kemunculan sekelompok orang yang berdandan ala kerajaan keraton di Purworejo, Jawa Tengah yang dinamakan Keraton Agung Sejagad. Kemunculan Keraton Agung Sejagat ini mulai dikenal publik, setelah mereka mengadakan acara Wilujengan dan Kirab Budaya yang digelar pada 10 hingga 12 Januari 2020. ANTARA/dok. pribadi
Pada Rabu, 15 Januari 2020, Mapolda Jawa Tengah menciduk dua pemimpin Keraton Agung Sejagat, Totok Santosa dan Fanni Aminadia. Keduanya ditetapkan sebagai tersangka kasus penipuan karena menarik dana dari masyarakat dengan menggunakan tipu daya melalui simbol-simbol kerajaan. ANTARA/Immanuel Citra Senjaya
Sebuah prasasti di Klaten, Jawa Tengah merupakan salah satu bukti yang ditemukan polisi sebagai simbol kerajaan fiktif. Polisi juga menemukan beberapa benda dan simbol yang sama dengan Keraton Agung Sejagat di Klaten. Kepada polisi, pemimpin Keraton Agung Sejagat, Toto mengaku sebelum di Purworejo sempat membuat kerajaan di wilayah lain, salah satunya Klaten. Kabid Humas Polda Jateng, Kombes Iskandar Fitriana Sutisna mengatakan "cabang" Keraton Agung Sejagat tersebut berada di Desa Brajan, Kecamatan Prambanan, Kabupaten Klaten. Dok. Humas Polda Jateng
Setelah Keraton Agung Sejagat runtuh, kini publik dibuat heran dengan kemunculan Sunda Empire di Bandung. Foto dan video kegiatan kelompok itu telah tersebar di media sosial, salah satunya dalam akun Facebook Renny Khairani Miller. Kelompok itu mengklaim anggotanya berasal dari 54 negara bahkan mereka menyebut tatanan pemerintah di dunia akan berakhir pada 15 Agustus 2020. Kini, Pemerintah Kota Bandung melalui Kesbangpol tengah menelusuri terkait kelompok tersebut. Facebook/Renny Khairani Miller
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini