Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
Ilmuwan melakukan otopsi serigala purba, yang membeku di lapisan es selama lebih dari 44.000 tahun setelah ditemukan oleh penduduk setempat di Yakutia, di laboratorium Universitas Federal Timur Laut di Yakutsk, Rusia 18 Juni 2024. Michil Yakovlev/North-Eastern Federal University/Handout via REUTERS
Ilmuwan melakukan otopsi serigala purba, yang membeku di lapisan es selama lebih dari 44.000 tahun setelah ditemukan oleh penduduk setempat di Yakutia, di laboratorium Universitas Federal Timur Laut di Yakutsk, Rusia 18 Juni 2024. Michil Yakovlev/North-Eastern Federal University/Handout via REUTERS
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
Ilmuwan melakukan otopsi serigala purba, yang membeku di lapisan es selama lebih dari 44.000 tahun setelah ditemukan oleh penduduk setempat di Yakutia, di laboratorium Universitas Federal Timur Laut di Yakutsk, Rusia 18 Juni 2024. Michil Yakovlev/North-Eastern Federal University/Handout via REUTERS
Ilmuwan melakukan otopsi serigala purba, yang membeku di lapisan es selama lebih dari 44.000 tahun setelah ditemukan oleh penduduk setempat di Yakutia, di laboratorium Universitas Federal Timur Laut di Yakutsk, Rusia 18 Juni 2024. Otopsi ini dilakukan dengan tujuan utamanya adalah untuk memahami apa yang dimakan serigala ini, siapa sebenarnya, dan bagaimana hubungannya dengan serigala purba yang menghuni bagian timur laut Eurasia. Yakovlev/North-Eastern Federal University/Handout via REUTERS
Ilmuwan melakukan otopsi serigala purba, yang membeku di lapisan es selama lebih dari 44.000 tahun setelah ditemukan oleh penduduk setempat di Yakutia, di laboratorium Universitas Federal Timur Laut di Yakutsk, Rusia 18 Juni 2024. Ini adalah penemuan predator Pleistosen akhir yang pertama di dunia. Michil Yakovlev/North-Eastern Federal University/Handout via REUTERS
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini