Sungai yang jernih yang berasal dari sumber air Sigedang dan aliran air dari persawahan dimanfaatkan warga yang bernama Bagong, untuk membuat restoran dan budidaya ikan Nila di Desa Pusur, kelurahan Karanglo. Kecamatan Polanharjo, Klaten, Jawa Tengah, Selasa 5 Oktober 2021. Tempo/Bram Selo
Sungai yang jernih yang berasal dari sumber air Sigedang dan aliran air dari persawahan dimanfaatkan warga yang bernama Bagong, untuk membuat restoran dan budidaya ikan Nila di Desa Pusur, kelurahan Karanglo. Kecamatan Polanharjo, Klaten, Jawa Tengah, Selasa 5 Oktober 2021. Dalam sebulan pembibitan dan budidaya Nila tersebut mampu menghasilkan 3 ton Nila untuk dikonsumsi di warung Water Gong milik Bagong dan di distribusikan dikawasan kabupaten Klaten. Tempo/Bram Selo
Sungai yang jernih yang berasal dari sumber air Sigedang dan aliran air dari persawahan dimanfaatkan warga yang bernama Bagong, untuk membuat restoran dan budidaya ikan Nila di Desa Pusur, kelurahan Karanglo. Kecamatan Polanharjo, Klaten, Jawa Tengah, Selasa 5 Oktober 2021. Harga perkilo ikan Nila dijual dari 26 hingga 27 ribu rupiah. Dalam sehari sebanyak 30 kilogram Pelet dihabiskan untuk tumbuh kembang biak ikan. Tempo/Bram Selo
Sungai yang jernih yang berasal dari sumber air Sigedang dan aliran air dari persawahan dimanfaatkan warga yang bernama Bagong, untuk membuat restoran dan budidaya ikan Nila di Desa Pusur, kelurahan Karanglo. Kecamatan Polanharjo, Klaten, Jawa Tengah, Selasa 5 Oktober 2021. Dalam sebulan pembibitan dan budidaya Nila tersebut mampu menghasilkan 3 ton Nila untuk dikonsumsi di warung Water Gong milik Bagong dan di distribusikan dikawasan kabupaten Klaten. Harga perkilo ikan Nila dijual dari 26 hingga 27 ribu rupiah. Dalam sehari sebanyak 30 kilogram Pelet dihabiskan untuk tumbuh kembang biak ikan. Tempo/Bram Selo