Seorang koki menyiapkan hidangan roti lapis (sandwich) isi daging babi dengan daun ganja di kantin rumah sakit Abhaibhubejhr di Bangkok, Thailand, 15 Januari 2021. Kantin rumah sakit ini, menyediakan hidangan ganja setelah daun, batang, dan akan ganja secara resmi dikeluarkan dari daftar narkotika di Thailand. REUTERS/Jorge Silva
Seorang koki membuat hidangan roti lapis (sandwich) isi daging babi dengan daun ganja di kantin rumah sakit Abhaibhubejhr di Bangkok, Thailand, 15 Januari 2021. Meski ganja dinyatakan legal di Thailand, namun tunas ganja yang kaya THC dan memicu euforia masih ilegal. Tunas ganja juga diklasifikasikan sebagai narkotika kategori 5 dalam hukum Thailand. REUTERS/Jorge Silva
Seorang koki menggoreng daun ganja untuk dicampurkan ke dalam hidangan, di kantin rumah sakit Abhaibhubejhr di Bangkok, Thailand, 15 Januari 2021. Selain sandwich dengan daun ganja segar, kantin ini juga menyediakan salad pedas dengan daun ganja goreng. REUTERS/Jorge Silva
Hidangan salad dengan daun ganja goreng di kantin rumah sakit Abhaibhubejhr di Bangkok, Thailand, 15 Januari 2021. Rumah sakit ini memang telah aktif mempromosikan ganja untuk penggunaan medis dan membuka klinik medis mariyuana pada 2019. Selain itu, rumah sakit ini juga mendistribusikan minyak ganja dengan kandungan THC rendah pada pasien. REUTERS/Jorge Silva