Marhamah mendorong membuka bantal pelindung supaya Zahra (7 tahun) anaknya bisa bernafas saat mengikuti simulasi evakuasi gempa di Dusun Ngemplak 2, Kabupaten Sleman, Yogyakarta, Rabu (5/11). TEMPO/Suryo Wibowo
Marhamah (33 tahun) menutupi putrinya, Zahra (7 tahun) penderita kelumpuhan dan hydrocephalus, dengan bantal untuk melindungi kepalanya saat mengikuti simulasi evakuasi gempa di Dusun Ngemplak 2, Kabupaten Sleman, Yogyakarta, Rabu (5/11). TEMPO/Suryo Wibowo
Marhamah (33 tahun) dan keluarganya melindungi kepala dengan bantal saat mengikuti simulasi evakuasi gempa di Dusun Ngemplak 2, Kabupaten Sleman, Yogyakarta, Rabu (5/11). TEMPO/Suryo Wibowo
Marhamah (33 tahun) dan keluarganya melindungi kepala dengan bantal sambil berjalan menuju area berkumpul ketika mengikuti simulasi evakuasi gempa di Dusun Ngemplak 2, Kabupaten Sleman, Yogyakarta, Rabu (5/11). TEMPO/Suryo Wibowo
Nurhandayani mendorong kursi roda anaknya, Zakiah (9 tahun), diikuti keluarganya saat mengikuti simulasi evakuasi gempa di Dusun Ngemplak 2, Kabupaten Sleman, Yogyakarta, Rabu (5/11). Simulasi ini dilakukan untuk melatih kesiapan warga dalam mengevakuasi para penyandang cacat dan anggota keluarga yang berkebutuhan khusus secara mandiri. TEMPO/Suryo Wibowo