Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
Seorang wanita suku Pataxo Ha-ha-hae menahan tangis saat melihat kondisi Sungai Paraopeba yang tercemar di Sao Joaquim de Bicas dekat Brumadinho, Brasil, 28 Januari 2019. Lingkungan tempat tinggal suku Pataxo Ha-ha-hae tercemar lumpur akibat jebolnya sebuah bendungan pada Jumat (25/1) lalu. REUTERS
Seorang pria suku Pataxo Ha-ha-hae melihat kondisi Sungai Paraopeba yang tercemar akibat jebolnya sebuah bendungan di Sao Joaquim de Bicas dekat Brumadinho, Brasil, 28 Januari 2019. Bendungan milik perusahaan tambang biji besi Vale SA jebol pada Jumat (25/1) lalu. REUTERS
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
Seorang wanita suku Pataxo Ha-ha-hae mengambil bangkai ikan di Sungai Paraopeba yang tercemar akibat jebolnya sebuah bendungan di Sao Joaquim de Bicas dekat Brumadinho, Brasil, 28 Januari 2019. Suku asli di Sao Joaquim de Bicas, Brasil merasa sedih karena lingkungan mereka tercemar akibat jebolnya bendungan. REUTERS
Seorang wanita suku Pataxo Ha-ha-hae menunjukkan bangkai ikan di Sungai Paraopeba yang tercemar akibat jebolnya sebuah bendungan di Sao Joaquim de Bicas dekat Brumadinho, Brasil, 28 Januari 2019. Lumpur mencemari sungai akibat bendungan yang jebol, membuat ekosistem sungai terganggu. Sejumlah ikan pun mati akibat lumpur tersebut. REUTERS
Warga suku Pataxo Ha-ha-hae melihat kondisi Sungai Paraopeba yang tercemar akibat jebolnya sebuah bendungan di Sao Joaquim de Bicas dekat Brumadinho, Brasil, 28 Januari 2019. REUTERS
Warga suku Pataxo Ha-ha-hae berjalan untuk melihat kondisi lingkungannya yang tercemar akibat jebolnya sebuah bendungan di Sao Joaquim de Bicas dekat Brumadinho, Brasil, 28 Januari 2019. REUTERS
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini