Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
Hussam Al-Attar memasang turbin angin, yang ia gunakan untuk menerangi tenda pengungsian selama pemadaman listrik, di tenda kamp di Rafah, di selatan Jalur Gaza, 6 Februari 2024. Remaja 15 tahun itu diberi julukan "Newton dari Gaza" setelah berhasil menciptakan sumber listrik sendiri untuk menerangi tenda tempat ia dan keluarganya tinggal setelah mengungsi akibat serangan Israel ke Gaza. REUTERS/Ibraheem Abu Mustafa
Hussam Al-Attar menciptakan listrik dengan menggunakan dua kipas angin yang ia ambil dari pasar barang bekas dan dihubungkan dengan beberapa kabel. REUTERS/Ibraheem Abu Mustafa
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
Keluarga Al-Attar telah memasang tenda mereka di sisi rumah satu lantai, memungkinkan Hussam naik ke atap dan memasang dua kipasnya, satu di atas yang lain, untuk bertindak sebagai turbin angin kecil yang mampu mengisi baterai. REUTERS/Ibraheem Abu Mustafa
Hussam Al-Attar kemudian menyambungkan kipas angin ke kabel yang melintasi rumah, dan menggunakan sakelar, bola lampu, dan sepotong kayu lapis tipis yang direntangkan ke dalam tenda untuk menciptakan sistem pencahayaan khusus untuk keluarganya. REUTERS/Ibraheem Abu Mustafa
Hussam Al-Attar mengatakan dua percobaan pertamanya gagal dan butuh beberapa saat baginya untuk mengembangkan sistem hingga dia berhasil pada percobaan ketiga. REUTERS/Ibraheem Abu Mustafa
Hussam mengembangkannya lebih lanjut, sedikit demi sedikit, hingga ia bisa menyambungkan kabel-kabel melalui ruangan hingga ke tenda yang ditempatinya bersama keluarganya, sehingga tenda tersebut memiliki penerangan. REUTERS/Ibraheem Abu Mustafa
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini