Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
Bangkai Badak Jawa (Rhinoceros sondaicus) yang diberi nama Manggala ditemukan di kubangan lumpur di Blok Citadahan, Ujungjya, Pandeglang, Banten pada Kamis, 21 Maret 2019. Jumlah badak di Ujung Kulon saat ini diprediksi tinggal 67 ekor terdiri dari 37 jantan dan 30 betina. ANTARA/HO-TNUK/Anggodo
Anggota Polisi Hutan Taman Nasional Ujung Kulon (TNUK) mengidentifikasi bangkai Badak Jawa (Rhinoceros sondaicus) yang ditemukan di Blok Citadahan, Ujungjya, Pandeglang, Banten pada Kamis, 21 Maret 2019. Bangkai badak tersebut saat ini diteliti tim ahli TNUK untuk mencari penyebab kematian. ANTARA/HO-TNUK/Anggodo
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
Anggota Polisi Hutan Taman Nasional Ujung Kulon (TNUK) mengidentifikasi bangkai Badak Jawa (Rhinoceros sondaicus) yang ditemukan di Blok Citadahan, Ujungjya, Pandeglang, Banten pada Kamis, 21 Maret 2019. Kemungkinan kematian Manggala bukan karena perburuan ilegal. ANTARA/HO-TNUK/Anggodo
Tim gabungan Fakultas Kedokteran Hewan IPB, petugas TNUK dan WWF memeriksa bangkai Badak Jawa (Rhinoceros sondaicus) yang diberi nama Manggala yang ditemukan mati di kubangan lumpur di Blok Citadahan, Ujungjya, Pandeglang, Banten, Kamis, 21 Maret 2019. Badak Jawa merupakan jenis terlangka dari lima jenis badak yang tersisa di dunia, dengan status Critically Endangered atau terancam punah, serta hanya terdapat di Taman Nasional Ujung Kulon, Banten. ANTARA/HO-TNUK/Anggodo
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini