Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
Aktivis Pakistan Malala Yousafzai dan ayahnya Ziauddin Yousafzai memainkan drum sementara adiknya Apal Khan memperhatikan, saat mengunjungi Desa Emansipasi di Queen's Park Savannah, Port of Spain, Trinidad and Tobago, Kamis 31 Juli 2014. REUTERS/Andrea De Silva
Aktivis Pakistan Malala Yousafzai menggambar di kelas seni saat mengunjungi Desa Emansipasi di Queen's Park Savannah, Port of Spain, Trinidad and Tobago, Kamis 31 Juli 2014. REUTERS/Andrea De Silva
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
Aktivis Pakistan Malala Yousafzai (kiri) menyapa anak-anak dari Kamp Pemuda Kiara, yang sama-sama mengunjungi Desa Emansipasi di Queen's Park Savannah, Port of Spain, Trinidad and Tobago, Kamis 31 Juli 2014. REUTERS/Andrea De Silva
Aktivis Pakistan Malala Yousafzai (tengah) berbincang dengan seorang anak yang mengikuti kelas seni saat mengunjungi Desa Emansipasi di Queen's Park Savannah, Port of Spain, Trinidad and Tobago, Kamis 31 Juli 2014. REUTERS/Andrea De Silva
Aktivis Pakistan Malala Yousafzai (tengah) berfoto bersama anak-anak yang mengikuti kelas seni saat mengunjungi Desa Emansipasi di Queen's Park Savannah, Port of Spain, Trinidad and Tobago, Kamis 31 Juli 2014. REUTERS/Andrea De Silva
Aktivis Pakistan Malala Yousafzai mrnggambar wajah saat mengunjungi Desa Emansipasi di Queen's Park Savannah, Port of Spain, Trinidad and Tobago, Kamis 31 Juli 2014. REUTERS/Andrea De Silva
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini