Helikopter serang Rusia, Ka-52 Alligator, adalah mesin perang canggih yang tangguh dan mematikan. Ka-52 Alligator (NATO menyebutnya Hokum-B) dikembangkan oleh Kamov Design Bureau. Helikopter ini diluncurkan pada Desember 1996 dan terbang perdana pada Juni 1997. Fotografer TASS, Yuri Smityuk, dan fotografer Sputnik, Vitaliy Ankov, memotret bagaimana Alligator dibuat. Yuri Smityuk/TASS
Ka-52 Alligator adalah helikopter tempur dan pengintai generasi masa depan (next generation) yang dirancang untuk menghancurkan tank, target darat kendaraan lapis baja dan bukan lapis baja, pasukan musuh dan helikopter di garis depan, dan cadangan taktis. Helikopter ini bisa beroperasi sepanjang waktu, dan di segala cuaca. Yuri Smityuk/TASS
Helikopter Ka-52 Alligator dapat memberikan target akuisisi dan penunjukan untuk tim helikopter dan komando pasukan darat dan pusat kontrol. Helikopter canggih ini juga dapat memberikan dukungan tembakan untuk pendaratan pasukan, patroli rutin, dan mengawal konvoi militer. Alligator juga mampu menghadapi perang elektronik. Yuri Smityuk/TASS
Ka-52 Alligator menggunakan mesin turboshaft VK-2500 yang memungkinkan helikopter ini dapat beroperasi pada ketinggian di atas 5.000 m dengan ketinggian statis 4.000 m, mampu lepas landas dan mendarat di daerah beriklim panas dan di daerah pegunungan yang tinggi. Alligator juga bisa beroperasi di iklim dingin dan kondisi dingin. SPUTNIK/Vitaliy Ankov
Helikopter serang Ka-52 dilengkapi dengan satu kanon 30 mm 2A42-1(460 putaran). Heli ini memiliki sayap dengan enam cantelan untuk mengangkut berbagai persenjataan, seperti rudal anti tank yang dipandu VIKHR dengan jangkauan 8 hingga 10 km, rudal dipandu laser ATAKA, peluncur roket B8V-20 untuk roket S-8. Ka-52s juga dapat membawa rudal udara-ke udara Igla-V. SPUTNIK/Vitaliy Ankov
Ka-52 Alligator ini dua kursi berdampingan di kokpitnya dengan perlindungan tingkat tinggi untuk melindungi pilotnya. Helikopter serang Rusia ini mempunyai kelincahan saat manuver di ruang terbatas karena menggunakan rotor koaksial, sehingga mendapat posisi serang yang menguntungkan. SPUTNIK/Vitaliy Ankov
