Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
Hasil rekonstruksi para arsitek dan arkeolog sebuah rumah para kawulo (masyarakat biasa) pada zaman Majapahit di Museum Majapahit Trowulan, Mojokerto, Jawa Timur, 30 November 2015. Pada tahun 2016 Pemerintah Provinsi dan Pemkab Mojokerto menargetkan pembangunan rumah khas kampung Majapahit di seluruh desa di wilayah Trowulan. ANTARA/Syaiful Arif
Patung dan piring kuno dipajang di rumah khas Majapahit di Desa Bejijong, Mojokerto, Jawa Timur, 29 November 2015. Desain rumah kampung Majapahit yang dipakai saat ini tidak jauh berbeda dengan desain hasil rekonstruksi, hanya bangunan rumah ini dibuat tertutup dengan tembok batu bata merah dan melebar dengan dua daun pintu kembar yang terbuat dari kayu. ANTARA/Syaiful Arif
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
Relief bangunan rumah yang terdapat pada Candi Minak Jinggo di Dusun Unggah-unggahan, Trowulan, Mojokerto, Jawa Timur, 29 November 2015. Bentuk bangunan rumahnya menyerupai pendopo, terbuka dengan tiang kayu penyangga berjumlah 4 sampai 8 buah. Lantai terbuat dari batu sungai yang ditutup dengan bata merah. Atap rumah berbentuk limas segitiga memanjang dari bahan kayu. ANTARA/Syaiful Arif
Hasil rekonstruksi para arsitek dan arkeolog sebuah rumah para kawulo (masyarakat biasa) pada zaman Majapahit di Museum Majapahit Trowulan, Mojokerto, Jawa Timur, 30 November 2015. Dengan konsep di zaman itu, ruangan rumah hanya berfungsi sebagai tempat tidur, sementara aktivitas kehidupan lainnya dilakukan di luar rumah. ANTARA/Syaiful Arif
Warga melintas di depan rumah khas Majapahit di Desa Bejijong, Mojokerto, Jawa Timur, 29 November 2015. 296 rumah bernuansa Majapahit tempo dulu telah dibangun di tiga desa yaitu Bejijong, Sentonorejo dan Jatipasar. ANTARA/Syaiful Arif
Rumah khas Majapahit di Desa Bejijong, Mojokerto, Jawa Timur, 28 November 2015. Pemerintah provinsi Jawa Timur sejak tahun 2014 yang mencoba mengembangkan pariwisata di kawasan itu dengan membangun perkampungan bernuansa Majapahit tempo dulu. ANTARA/Syaiful Arif
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini