Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

Foto

Napak Tilas Kedahsyatan Bencana Gempa dan Tsunami Palu

2 Desember 2018 | 20.10 WIB

Image of Tempo
Perbesar
Foto 1 dari 6

Sejumlah pengunjung berada di sekitar Kapal KM Sabuk Nusantara yang terdampar akibat tersapu gelombang tsunami di Desa Wani, Kabupaten Donggala, Sulawesi Tengah, Ahad, 2 Desember 2018. Pascagempa dan tsunami, sejumlah lokasi ramai dikunjungi oleh pengunjung domestik maupun mancanegara. ANTARA/Mohamad Hamzah

Image of Tempo
Perbesar
Foto 2 dari 6

Sejumlah warga berada di dekat KM Sabuk Nusantara yang terdampar ke darat akibat tsunami di Wani, Donggala, Sulawesi Tengah, Sabtu, 3 November 2018. Pemandangan tak lazim itu menjadi daya tarik tersendiri bagi warga setempat untuk mendatangi dan menjadikannya sebagai obyek berfoto. ANTARA/Basri Marzuki

Image of Tempo
Perbesar
Foto 3 dari 6

Pengunjung berpose di dekat KM Sabuk Nusantara yang terdampar ke darat akibat tsunami di Wani, Donggala, Sulawesi Tengah, Sabtu, 3 November 2018. Kapal ini menjadi saksi bisu kedahsyatan bencana pada 28 September 2018 lalu. ANTARA/Basri Marzuki

Image of Tempo
Perbesar
Foto 4 dari 6

Sebuah bangunan rumah kayu yang dibangun pada tahun 1938 masih tetap berdiri meski diterjang gelombang tsunami di Desa Wani, Kabupaten Donggala, Sulawesi Tengah, Ahad, 2 Desember 2018. Sejumlah lokasi yang menunjukkan bekas bencana tersebut berpotensi menjadi lokasi wisata. ANTARA/Mohamad Hamzah

Image of Tempo
Perbesar
Foto 5 dari 6

Warga bersantai di lokasi bekas terjangan gelombang tsunami di Pantai Teluk Palu di Palu, Sulawesi Tengah, Jumat, 9 November 2018. Lokasi di depan Masjid Apung Palu ini ramai didatangi warga dan dijadikan sebagai tempat bersantai dan obyek berfoto. ANTARA/Mohamad Hamzah

Image of Tempo
Perbesar
Foto 6 dari 6

Anak-anak bermain di sekitar lokasi bekas gempa dan berlanjut pada pencairan tanah atau likuifaksi di Balaroa, Palu, Sulawesi Tengah, Rabu, 28 November 2018. Dua bulan pasca bencana gempa dan likuifaksi, lokasi pemukiman yang sebelumnya hancur kini dimanfaatkan masyarakat sebagai jalur alternatif dan lokasi bermain oleh anak-anak. ANTARA/Mohamad Hamzah

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

Logo Tempo
Unduh aplikasi Tempo
download tempo from appstoredownload tempo from playstore
Ikuti Media Sosial Kami
© 2024 Tempo - Hak Cipta Dilindungi Hukum
Beranda Harian Mingguan Tempo Plus