Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
Petugas melepaskan Primata Kukang Jawa (Nycticebus Javanicus) di lokasi habituasi sebelum pelepasliaran kembali ke habitat di kawasan Taman Nasional Halimun-Salak, Jawa Barat, Ahad, 20 Desember 2020. Sebanyak 15 kukang dari total 30 ekor hasil serahan dari warga ke BKSDA dilepasliarkan ke alam. ANTARA/Wahyu Putro A
Primata Kukang Jawa (Nycticebus Javanicus) menaiki pohon saat habituasi sebelum pelepasliaran kembali ke habitatnya di kawasan Taman Nasional Halimun-Salak, Jawa Barat, Ahad, 20 Desember 2020. Kukang ini dilepasliarkan setelah menjalani rehabilitasi di Pusat Rehabilitasi IAR Indonesia. ANTARA/Wahyu Putro A
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
Primata Kukang Jawa (Nycticebus Javanicus) menaiki pohon saat habituasi sebelum pelepasliaran kembali ke habitatnya di kawasan Taman Nasional Halimun-Salak, Jawa Barat, Ahad, 20 Desember 2020. Kukang jawa terdaftar oleh International Union for Conservation of Nature (IUCN) sebagai "kritis," terutama karena penurunan cepat dalam populasi. ANTARA/Wahyu Putro A
Petugas melepaskan Primata Kukang Jawa (Nycticebus Javanicus) di lokasi habituasi sebelum pelepasliaran kembali ke habitat di kawasan Taman Nasional Halimun-Salak, Jawa Barat, Ahad, 20 Desember 2020. Kukang jawa termasuk dalam satwa dilindungi oleh hukum Indonesia. ANTARA/Wahyu Putro A
Primata Kukang Jawa (Nycticebus Javanicus) menaiki pohon saat habituasi sebelum pelepasliaran kembali ke habitatnya di kawasan Taman Nasional Halimun-Salak, Jawa Barat, Ahad, 20 Desember 2020. ANTARA/Wahyu Putro A
Petugas membawa kandang berisi Primata Kukang Jawa (Nycticebus Javanicus) menuju kawasan habituasi sebelum pelepasliaran kembali ke habitatnya di kawasan Taman Nasional Halimun-Salak, Jawa Barat, Ahad, 20 Desember 2020. ANTARA/Wahyu Putro A
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini