Tian Huan (kanan) berbicara kepada seorang pandai besi saat membuata wajan secara tradisional di sebuah tempat kerajinan wajan di Desa Datian, Provinsi Hubei, Cina, 13 Agustus 2018. REUTERS/Thomas Suen
Seorang pandai besi menyelesaikan pembuatan wajan secara tradisional di sebuah tampat kerajinan wajan di Desa Datian, Provinsi Hubei, Cina, 13 Agustus 2018. REUTERS/Thomas Suen
Seorang pandai besi menyelesaikan pembuatan wajan secara tradisional di sebuah tempat kerajinan wajan di Desa Datian, Provinsi Hubei, Cina, 13 Agustus 2018. Pengusaha asal Cina tersebut dapat menjual 300 hingga 400 wajan per bulan pada platform mobile WeChat. REUTERS/Thomas Suen
Seorang pandai besi menyelesaikan pembuatan wajan secara tradisional di sebuah bengkel kerajinan wajan di Desa Datian, Provinsi Hubei, Cina, 13 Agustus 2018. Kerajinan wajan buatan tangan dijual seharga 600-1.000 yuan atau sekitar Rp 1-2 juta. REUTERS/Thomas Suen
Seorang pandai besi membuat wajan secara tradisional di sebuah bengkel kerajinan wajan di Desa Datian, Provinsi Hubei, Cina, 13 Agustus 2018. Kerajinan wajan buatan tangan ini terbuat dari pelat besi yang ditempa panas hingga 1.600 derajat Celsius. REUTERS/Thomas Suen
Seorang pandai besi membuat wajan secara tradisional di sebuah bengkel kerajinan buatan tangan di Desa Datian, Provinsi Hubei, Cina, 13 Agustus 2018. Seorang pengusaha Cina sedang menghidupkan kembali pembuatan wajan tradisional setelah terinspirasi dari toko peralatan seni Jepang. REUTERS/Thomas Suen